PRAYA-PT Astra Honda Motor (AHM) memberikan kontribusi nyata dalam dunia pendidikan dengan meresmikan Pos Teaching Factory (TEFA) di SMKN 2 Praya Tengah. AHM bekerja sama dengan bengkel resmi Astra Honda Authorized Service Station (AHASS) Praya.”Peresmian Pos AHASS TEFA di SMKN 2 Praya Tengah diselenggarakan Sabtu lalu (11/3),” ujar Technical Servis Manager Astra Motor NTB Dicky Maulana Akbar.
Dia mengatakan, AHM sebagai ATPM memiliki SHEP, Satu Hati Education Program, digagas dalam bentuk CSR bidang pendidikan. Output dari SHEP ini adalah dibentuknya SMK binaan yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia. ”Untuk di NTB ada 14 SMK binaan, salah satunya SMKN 2 Praya Tengah, dan ini sekolah pertama yang memiliki TEFA di NTB, kalau secara nasional ini yang ke 11,” terang Dicky.

TEFA hadir di SMK Mitra Binaan AHM yang telah memiliki status Grade A+ dan menjadi sekolah Tempat Uji Kompetensi (TUK). Selain itu, sebagai Pos AHASS TEFA, sekolah dipersyaratkan melengkapi sarana dan prasarana workshop dengan beragam fasilitas. Seperti ruang tunggu konsumen, jumlah pit minimal dua, serta fasilitas pendukung lainnya. AHASS yang ditunjuk sebagai pembina akan mendampingi implementasi TEFA dalam hal operasional dan standarisasi kualitas pekerjaan di Pos AHASS TEFA.
Beragam layanan purna jual bagi konsumen hadir di Pos AHASS TEFA. Seperti pengerjaan perawatan berkala, pergantian oli, serta penggantian suku cadang sepeda motor Honda. Dalam menjaga kualitasnya proses kerja, hasil kerja dan suku cadang yang digunakan, setiap Pos AHASS TEFA akan diawasi secara langsung oleh mekanik AHASS yang telah bekerja sama. ”Masyarakat yang ingin servis motor Honda di Pos AHASS TEFA jangan ragu dan khawatir, karena semua pengerjaan di awasi oleh mekanik resmi dari Honda,” tegas Dicky.
Ia berharap dengan adanya Pos AHASS TEFA di SMKN 2 Praya Tengah siswa bisa langsung praktik mengimplementasikan ilmu. Sehingga bisa berkontribusi dan bersaing di industri kerja nantinya. ”Transfer ilmunya semakin cepat dan output-nya nanti bisa langsung diterima industri kerja,” terangnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB Aidy Furqan mengapresiasi pola kerjasama kemitraan ini. Ia mengatakan, sejak berlakunya Kurikulum Merdeka, pola belajar siswa menjadi 70 persen praktik, 30 persen teori. ”Pola ini sangat membantu siswa cepat beradaptasi dengan industri kerja dan TEFA menjadi jembatan siswa siswi untuk semakin terampil. Mendapatkan pengalaman kerja dan menumbuhkan jiwa entrepreneur,” katanya.
Apresisai tinggi juga di ungkapkan Kepala SMKN 2 Praya Tengah Zaenudin. Ia mengungkapkan launching Pos AHASS TEFA ini sebagai awal untuk mempersiapkan peserta didik dari sisi karakter kerja. ”ini action awal bagi kami, semoga SMKN 2 Praya Tengah bisa lebih berkembang ke depannya. Terima kasih kepada AHM yang seudah mempercayakan sekolah kami,” tandasnya. (*/glh/r9)