GIRI MENANG-Budi daya jamur menjadi salah satu usaha yang patut dilirik, karena tingginya permintaan pasar. ”Biasanya satu pedagang minta 10 kilogram, ada lima pedagang tempat saya menjual di Pasar Bertais dan Pasar Kediri,” kata Owner Jamur Tiram Tunas Muda Ilhamudin.
Ia mengatakan produksi jamur yang dikelolanya ini paling banyak sehari panen 10 kilogram. ”Saya bisa penuhi permintaan pasar itu hanya 25 persen,” katanya menggambarkan kebutuhan yang sangat banyak.
Saat ini baglog jamur yang dikelolanya kurang lebih empat ribu buah yang panennya bergantian. ”Masa inkubasi itu 45 hari, baru bisa panen setiap harinya kurang lebih tiga bulan,” jelasnya.
Untuk harga jual jamurnya juga beragam. Kalau jamur tiram putih harga perkilogramnya bisa Rp 25 ribu. Sedangkan kalau jamur tiram cokelat Rp 35 ribu. ”Jamur cokelat yang paling banyak dicari, tapi ini saya baru budi daya enam bulan lalu jadi hasil panen belum banyak. Sedangkan untuk jamur tiram putih saya sudah mulai sejak 2019 lalu,” jelasnya.
Salah satu kunci berkembangnya usaha itu adalah pendampingan Honda NTB selama dua tahun, 2019 hingga 2021. Kini dirinya bisa mandiri mengembangkan budi daya jamur ini dan membuka lapangan pekerjaan bagi pemuda sekitar. ”Ke depan berencana untuk menambah baglog dan luasan budi daya untuk memenuhi permintaan pasar yang terus bertambah,” ujarnya.
Adm Fin Manager Astra Motor NTB Ivan Pratama mengatakan program ini bentuk dukungan Astra Motor NTB terhadap pengembangan UMKM. Pihaknya memberikan sumbangan pengadaan dan pelatihan. Setalah masa pembinaan yang terhitung dua tahun, Astra Motor memberikan satu kumbung (Rumah Jamur) ukuran 3 X 6 meter lengkap dengan 1.000 baglog jamur dan diberikan gerobak untuk pengolahan hasil panen berupa sate jamur dan nugget jamur. ”Kini Pak Ilham telah berhasil berwirausaha secara mandiri dan mengembangkan bisnisnya hingga mencapai omset jutaan rupiah setiap bulannya,” kata dia. (nur/r9)
