DOMPU-Wanita tuna wicara Risza, 22 tahun, warga Kelurahan Bali Satu, Dompu dan Nani, 34 tahun, warga Desa Sarue, Kecamatan Sanggar, Bima disangka penculik anak. Keduanya pun nyaris diamuk warga di Dusun Potu Dua, Desa Dorobara, Dompu.
“Warga spontan mengepung dua perempuan itu, karena diduga akan melakukan penculikan anak. Ternyata hoaks,” kata Kapolsek Dompu Ipda Arif Syarifuddin kepada wartawan, kemarin.
Awalnya Risza dan Nani ini keliling kampung dan meminta sumbangan di rumah-rumah. Warga yang curiga mengamati gerak-gerik keduanya.
”Jadi, keduanya dicurigai sebagai pelaku penculikan anak. Ditambah lagi warga termakan isu terkait hal tersebut,” ujar dia.
Akibatnya, warga langsung bereaksi dengan mengepung keduanya. Bahkan mereka hendak menghakimi dua perempuan yang tak bisa bicara ini. Beruntung, personel Polsek Dompu dibantu Bhabinkamtibmas, Babinsa serta pemerintah desa setempat berhasil menenangkan warga dan mengamankan Risza dan Nani.
“Untuk sementara, dua tuna wicara saat ini diamankan di Polsek Dompu sambil menunggu pihak keluarganya yang jemput,” kata Arif.
Kapolres Dompu, AKBP Iwan Hidayat meminta warga agar tidak mudah percaya pada berita-berita yang belum pasti kebenarannya. “Harusnya warga tabayyun dulu, agar tidak gampang termakan isu hoaks, yang justru merugikan orang lain, lebih-lebih orang yang tidak tahu apa-apa,” katanya.
Isu penculikan anak yang beredar di media sosial, lanjutnya, perlu diverifikasi kebenarannya. Misalnya dengan membaca berita media online.
“Kadang-kadang isu penculikan anak ini sengaja dibuat oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, sehingga menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban di masyarakat,” imbaunya. (jlo/r8)