DOMPU-Ruang rawat inap yang tersedia di RSUD Dompu tidak mampu menampung semua pasien. Akibatnya sebagian pasien terpaksa menjalani perawatan di lorong-lorong gedung RSUD.
Kepala Bagian Humas RSUD Dompu Iradat membenarkan terjadinya lonjakan pasien. Kondisi tersebut sudah berlangsung beberapa pekan terakhir.
“Iya benar, kondisi pelayanan seperti ini sudah berlangsung tiga pekan terakhir. Karena ruang sudah penuh, pasien terpaksa dirawat di lorong-lorong gedung,” jelas dia saat dihubungi via ponsel, Kamis (20/10).
Iradat mengungkapkan, pasien yang dirawat didominasi penderita penyakit musiman, seperti kulit gatal dan jenis infeksi lain. “Ini diduga akibat dari pengaruh hujan yang belakangan mengguyur wilayah Dompu. Untuk lebih detail saya kirim via chat ya, saya sekarang lagi di Jakarta,” terangnya.
Sementara Direktur RSUD Dompu Diaz Indarko tidak menampik pasien di rawat di lorong-lorong gedung. Kondisi ini sudah berlangsung tiga bulan terkahir. “Benar, tapi kami tetap berikan bed (ranjang) kepada pasien yang dirawat di lorong-lorong gedung,” akunnya.
Pasien rujukan paling dominan berupa penderita infeksi akibat kuman penyakit. Misalkan batuk pilek dan panas dingin. Termasuk terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD). “Kebanyakan masih penyakit infeksi karena kuman rata-rata,” ujarnya.
Diaz mengaku, pasien dirawat dilorong gedung karena keterbatasan fasilitas ruangan. Pada fasilitas umum itu, RSUD hanya memiliki 170 bed perawatan pasien.
Jumlah tersebut dianggap masih jauh dari cukup. Terlebih dalam kondisi penanganan saat musim hujan seperti sekarang ini. Harusnya yang dibutuhkan 200 lebih bed, sehingga dapat meminimalisir penanganan di lorong-lorong gedung. “Tahun depan kami upayakan pengadaan sampai 200 bed,” janjinya. (jul/gun/r8)