MATARAM-Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan G20 tahun ini, Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) NTB pun berharap daerah khususnya pelaku pariwisata bisa ambil peran penting dalam kegiatan tersebut.
“Iya kan, kami dari pelaku pariwisata termasuk masyarakat yang ada di destinasi-destinasi tentu kepingin (terlibat, red) dan merasakan dampak dari kehadiran peserta-peserta,” ucap Ketua ASITA NTB Dewantoro Umbu Djoka, Kamis (31/3/2022).
Ia menjelaskan, G20 adalah kelompok yang terdiri 19 negara dengan perekonomian terbesar di dunia ditambah dengan Uni Eropa. Terlebih giat pelaksanaan ada di Provinsi Bali yang cukup dekat dengan Provinsi NTB.
“Jangan sampai nanti pelaku pariwisata dan masyarakat yang ada di kawasan destinasi wisata hanya merasakan harumnya uap rendang, tapi tidak kebagian rendangnya,” sindirnya lagi.
Lantas seperti apa konsep pertemuan G20 yang digelar bulan November tersebut? Dewantoro sendiri belum mengetahui secara pasti, khususnya di Pulau Lombok, NTB. Namun, secara pribadi ia telah menanyakan kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) seperti apa keterlibatan daerah dari sisi pariwisata.
“Belum ada informasi lagi soal (keterlibatan, red) dari sisi pariwisata,” ucap Dewantoro.
Ia berharap, dari rangkaian kegiatan itu para peserta dapat mengunjungi beberapa pulau kecil atau gili yabg tersebar di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Jika demikian, ini dapat mendorong percepatan pengembangan pariwisata dan meningkatkan ekonomi masyarakat.
“Semua bisa kena dampaknya, pariwisata dan ekonomi,” tandasnya. (ewi/r10)