Jumat, 31 Maret 2023
Jumat, 31 Maret 2023

Hebat, Ada Mesin Kopi Berbasis Android

Buatan lokal pertama yang ada di Indonesia

MATARAM-Berawal dari kecintaannya pada kopi, Dody Adi Wibowo mencetuskan ide untuk memproduksi mesin roasting kopi berkualitas tinggi. Mesin buatan lokal yang menghadirkan sejumlah keunggulan dari gabungan mesin-mesin kopi hasil industri. Ini merupakan mesin kopi berbasis android  buatan lokal pertama yang ada di Indonesia.

”Bahkan banyak yang pikir ini buatan luar, padahal asli buatan NTB, pertama dan satu-satunya di Indonesia,” ujarnya bangga.

Mesin buatannya memiliki beragam fitur kontrol seperti nyala matikan mesin, suhu, dan lainnya.  Dengannya pengguna dapat memantau seluruh proses dari jarak jauh. Hanya dengan koneksi Bluetooth di ponsel hingga berjarak maksimal 200 meter. Pembuatan satu mesin menghabiskan waktu tiga minggu. Dengan desain dan pola yang sudah ada. Dibanderol mulai dari Rp 28 juta per unit. Fitur tambahan bisa dibuat sesuai permintaan pembeli. Misal, tambahan baterai untuk back up mesin sebagai antisipasi saat mati listrik. Mesin ini hanya menghabiskan 40-50 watt saja. Hingga kini mesin buatannya sudah terjual 15 unit. ”Memenuhi permintaan pasar lokal, dan sejumlah antrean dari pelanggan luar daerah,” katanya.

Baca Juga :  Kesulitan Adaptasi, Bisnis Konstruksi Berharap Pergub

Mesin ini dibuatnya berkolaborasi dengan sejumlah pihak. Mulai dari ahli kopi, ahli IoT (Internet of Thing), juga ahli permesinan. Hingga kini mereka mampu memproduksi empat tipe mesin roasting kopi. Diantaranya CRL1000 dengan muatan roasting satu kilogram kopi, CRL2000 muatan dua kilogram kopi, dan CRL3000 bermuatan tiga kilogram kopi. Terbaru, ada prototype  Coffe Roaster Record Play System. Merupakan pengembangan dari ketiga mesin sebelumnya. Yang dapat merekam seluruh aktivitas roasting  secara otomatis.

”Dia memulai aktivitas proses roasting sesuai roasting log yang sudah kita save,” jelasnya.

Ia menilai, tantangan pembuatan mesin ini dari pasokan bahan baku yang bergantung dari luar daerah. Seperti electrical, pelat, juga beragam penunjang lainnya. Sebab, seluruh bahan baku yang digunakan berbasis food grade. Demi menjaga kualitas kopi agar tak mempengaruhi cita rasa.

Baca Juga :  Integrasi Ekosistem Ultra Mikro BRI One Culture Menjadi Kunci Keberhasilan

”Kita tidak pakai bahan baku yang biasa,” imbuhnya.

Diharapkan, kehadiran mesin kopi ini dapat diterima dan digunakan masyarakat lebih luas. Bermuara pada terciptanya industri kopi dan permesinan lokal yang dapat memenuhi permintaan ekspor. Terbukti dari permintaan yang mulai berdatangan salah satunya dari Afrika.

Langkah pertama, pihaknya menarget perampungan sertifikasi mesin yang dimulai bulan depan. ”Semakin cepat dilakukan, semakin baik,” tegasnya.

Idham, perancang mesin dan IoT mengatakan, pihaknya saat ini tengah mengembangkan fitur baru. Yakni tambahan moniotoring kontrol terhadap suhu. Berfungsi mendeteksi suhu saat tinggi demi mencegah kebakaran jika mesin ditinggal terlalu lama. Mengingat mobilitas mesin yang dapat digunakan jarak jauh. Diharapkan dalam waktu mendatang pihaknya dapat memproduksi satu mesin dalam satu minggu. Didukung ketersediaan bahan baku yang mumpuni dari lokal.

”Kita upayakan mesin kualitas tinggi dengan percepatan produksi,” imbuhnya. (eka/r9)

Berita Terbaru

Paling Sering Dibaca

Enable Notifications OK No thanks