MATARAM-Dinas Pertanian NTB mengklaim harga jagung diprediksi masih menguntungkan bagi petani pada musim panen Maret-April tahun 2022. Ini sekaligus membantah adanya isu anjloknya harga jagung di tingkat petani, khususnya di Pulau Sumbawa.
“Masih stabil, masih kece-lah (menguntungkan) di tingkat petani. Semoga sampai panen ya,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) NTB Muhammad Riadi, kemarin (18/2).
Dia menjelaskan, harga jagung yang baru panen dengan kadar air 23 hingga 25 persen mencapai Rp 3.300 per kilogram (Kg). Sementara harga jagung dengan kadar air 12 persen mencapai Rp 4.200 hingga Rp 4.300 per Kg.
“Malahan ada kalau yang sudah kering dan diterima di truk bisa mencapai Rp 5.000 per Kg,” sebutnya.
Dari hasil pantauannya, petani lebih banyak menggunakan sistem terima jagung pipilan kering karena lebih menguntungkan. Petani tak perlu lagi mengeluarkan ongkos tambahan.
“Baguslah harganya, tapi tergantung lagi jauh dekatnya lokasi. Jika jauh tentu pengepul akan hitung biaya tambahan,” tambah Riadi.
Dinas Pertanian NTB, sambungnya, telah memprediksi perkiraan produksi jagung tahun 2022. Total sub round (SR) I dari bulan Januari hingga April sekitar 1.470.835 ton untuk NTB.
Produksi jagung terbesar masih dipegang wilayah Sumbawa, Dompu, Kabupaten Bima dengan rincian masing-masing 442.448 Ton, 372.788 ton dan 317.687 ton. “Sedangkan Sumbawa Barat sebesar 54.451 ton,” terangnya.
Sementara di wilayah Pulau Lombok, untuk Lombok Barat diprediksi mencapai 25.216 ton, Lombok Tengah sekitar 59.600 ton, Lombok Timur 116.492 ton. Kemudian, Lombok Utara sekitar 35.576 ton dan Kota Mataram sekitar 100 ton. (ewi/r8)
HARGA JAGUNG 2022
KADAR AIR HARGA SATUAN
23-25 persen Rp 3.300 kg
12 persen Rp 4.300 kg
Pipilan Kering Rp 5.000 kg
PREDIKSI PRODUKSI JAGUNG 2022
Sumbawa 442.448 ton
Dompu 372.788 ton
Kabupaten Bima 317.687 ton
Sumbawa Barat 54.451 ton
Lombok Barat 25.216 ton
Lombok Tengah 59.600 ton
Lombok Timur 116.492 ton
Lombok Utara 35.576 ton
Kota Mataram 100 ton
Sumber: Distanbun NTB