Selasa, 28 Maret 2023
Selasa, 28 Maret 2023

Kisah Ayam Panggang Yurina Farm Kopang, Diolah Para Janda, Dapat Bertahan Hingga Enam Bulan

Industri kecil dan menengah (IKM) yang satu ini bergerak di bidang kuliner. Namanya Yurina Farm dan Lesehan. Mereka memberdayakan para janda.

 

Dedi Shopan Shopian, Lombok Tengah

 

Berada di Jalan Kebon Gusti Desa Kopang Rembiga, Kecamatan Kopang Lombok Tengah, Yurina Farm dan Lesehan ini selalu ramai dikunjungi. Namanya sudah mulai dikenal  di kalangan wisatawan.

Selain menu makananya yang khas. Yurina Farm dan Lesehan ini, memiliki keistimewaan tersendiri. Mereka mempekerjakan para janda. Baik janda yang ditinggal meninggal dunia suaminya, hingga janda yang ditinggal cerai suami dan memiliki tanggungan anak.

Setiap hari mereka bekerja dan mendapatkan gaji per bulan. Itu daripada mereka menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri.

“Atau daripada menganggur di rumah,” cerita Lalu Ali Karnaen, pemilik Yurina Farm dan Lesehan.

Jumlahnya ada tujuh orang. Namun, setelah covid-19 melanda, mereka bekerja sesuai panggilan saja. Kalau ada pesanan, mereka masuk.

Baca Juga :  Dorong Pengembangan Kawasan Industri Halal

Tugasnya, ada yang bagian memasak nasi, memotong ayam, menyiapkan bumbu, sayur-mayur, menyuguhkan ke pelanggan hingga bagian pengemasan.

Sebelum covid-19, Yurina Farm dan Lesehan setiap minggunya, mengirim pesan online dari berbagai daerah di Indonesia. Yang paling populer, ayam panggangnya. Konon bisa bertahan hingga enam bulan.

Daya tahan lama ini bukan karena pengawet makanan. Namun cara pengolahan alami tanpa menggunakan air . Proses pemanggangan menggunakan minyak khusus. Kemudian dibungkus secara khusus  sehingga bertahan lama.

Minyak yang dimaksud, bukan minyak sembarangan. Melainkan, minyak virgin coconut oil (VCO). Terbuat dari buah kelapa pilihan. Jadi selain mengenyangkan, ayam panggang tersebut memiliki segudang manfaat bagi kesehatan. Itu karena kandungan VCO yang mampu mengurangi risiko jantung, gula darah, kanker dan meningkatkan metabolisme.

Kemudian melancarkan persalinan, menurunkan berat badan dan masih banyak lagi. Per satu bungkus ayam panggang itu dijual Rp 60 ribu. Pesanan paling banyak dari Jakarta dan beberapa daerah di Pulau Jawa. Pilihannya ada ayam panggang original, ayam panggang pelecing, ayam panggang pedas, super pedas dan ayam panggang manis.

Baca Juga :  Taman Budaya NTB Kolaborasikan Lombok-Sumbawa lewat Tamborinjani

Ayam-ayam yang digunakan, merupakan ayam kampung pilihan. Pertanyaan selanjutnya, bagaimana cara memasak dan apa saja bumbu nya?. Miq Ali -panggilan akrabnya- enggan membeberkannya. “Karena ini rahasia perusahaan,” ujarnya sembari tertawa.

Intinya, pesan dia kalau mau bertahan lama ayam-ayam panggang tersebut, maka sebaiknya disimpan di freezer. “Tapi sejak Covid-19, pengiriman kami stop,” papar Miq Ali.

Kendati demikian, pihaknya merasa bersyukur karena ayam panggangnya itu sudah diperkenalkan di Mandalika Grand Prix Association (MGPA), anak perusahaan dari Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC). Harapannya, bisa masuk sebagai salah satu kuliner khas daerah di perhelatan MotoGP. (r5/*)

 

Berita Terbaru

Paling Sering Dibaca

Enable Notifications OK No thanks