MATARAM-Ramadan kerap menjadi waktu sepi alias low season bagi pengusaha perhotelan. Terlebih puasa kali ini bertepatan dengan Maret-April yang juga memang low season dalam kalender tahunan pariwisata. Namun Hotel Merumatta Senggigi justru mampu mempertahankan okupansi kisaran 50-60 persen dari jumlah 166 kamar. ”Okupansi menunjukkan tren yang bagus, mungkin ini ada kaitannya dengan berbagai pembenahan yang dilakukan,” kata General Manager Hotel Merumatta Senggigi Fahrurrazi.
Tamu yang menginap masih mendominasi tamu lokal atau domestik sebanyak 90 persen. Khusus wisman, diperkirakan akan banyak datang pada triwulan kedua hingga akhir tahun nantinya. ”Wisman ini memang di negaranya sudah musim summer (panas), tapi karena wisman ini memahami dan menghormati di Indonesia ada puasa kemungkinan menunda nanti setelah lebaran,” terangnya.

Tidak dipungkiri berbagai penerbangan langsung ke Lombok turut meningkatkan okupansi. Penerbangan langsung ini mampu mendongrak kurang lebih 20 persen okupansi. Ditambah lagi sudah tidak adanya PPKM dan masa transisi pandemi ke endemi ini juga sangat memberi pengaruh. ”Semoga penerbangan langsung ke Lombok kedepannya semakin banyak dan ramai,” harapnya.
Corcom Hotel Merumatta Senggigi Maya Ulfiana menambahkan dalam mendongkrak okupansi selama Ramadan, beberapa promo ditawarkan. Seperti menyiapkan menu berbuka puasa setiap harinya hingga 60 menu. Selain itu ada promo kamar. Ada juga menyiapkan paket take away terdiri dari ayam Rarang dan ayam Taliwang bagi pengunjung hotel yang tidak bisa datang ke hotel. ”Menu khas lokal daerah kita dan Timur Tengah menjadi menu yang wajib ada setiap harinya selama berbuka puasa saat ini,” terang dia. (nur/r9)