GIRI MENANG-Para pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo-Sandi gusar. Menyusul beredarnya gambar di media sosial yang berisi salinan C1 perolehan Prabowo-Sandi yang tertukar dengan perolehan pasangan Capres-Cawapres 01 Jokowi-Ma’ruf Amin di TPS 10 Gerung Utara.
Pasangan Prabowo-Sandi yang seharusnya mendapatkan perolehan suara 200 justru di Sistem Penghitungan (Situng) mendapatkan 20 suara. Sebaliknya pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin yang mendapatkan perolehan 20 suara justru dalam scan C1 Situng KPU mendapatkan 200 suara.

“Yaokkkkk..pacuan kek (yang benar saja),” tulis akun facebook Saeful Anwar sambil membagikan gambar kekeliruan data C1 yang diinput KPU dengan C1 Plano hasil penghitungan.
Postingannya ini pun mendapatkan komentar dari sejumlah pemilik akun lainnya. Mulai dari pemilik akun yang mengecam KPU hingga yang mempertanyakan kebenaran informasi ini. Tak hanya akun Saeful Anwar, akun Omy Mansur serta beberapa akun lainnya juga membagikan foto mengenai perolehan suara capres ini.
Mengklarifikasi persoalan ini, Ketua Panitia Pemungutan Kecamatan Gerung Ahmad Alhaidir tidak menampik kebenaran informasi yang beredar. Namun ia menegaskan kekeliruan tersebut sudah diperbaiki di tingkat kecamatan.
“Sudah kami perbaiki di pleno tingkat kecamatan kemarin sesuai dengan C1 plano dan saksi menerimanya. Jadi perolehan 01 (Jokowi-Ma’ruf Amin) 20, dan 02 (Prabowo-Sandi) 200,” jelasnya.
Kekeliruan dikatakannya terjadi di tingkat TPS ketika proses penyalinan C1. Petugas PPS disinyalir mengirimkan data perolehan suara pasangan Capres-Cawapres yang tertukar. Sehingga ini yang kemudian diinput oleh KPU masuk ke dalam Situng. “KPU cuma men-scan apa yang dikirim dari TPS,” jelasnya.
Koordinator Situng KPU Lombok Barat (Lobar) Burhanudin yang dikonfirmasi Lombok Post mengenai persoalan ini membenarkan adanya kekeliruan yang dilakukan pihak TPS.
“Kami di situng memang mengikuti sesuai form C1. Yang dikirimkan dari TPS Prabowo danapt 20 dan Jokowi dapat 200 jadi kami ikuti yang itu,” terang dia kepada Lombok Post.
Namun untuk data C1 plano yang sudah terpampang menurutnya memang sudah benar. C1 plano ini yang kemudian diikuti oleh PPK Gerung untuk perbaikan. Sementara pihak KPU sebelumnya memang menginput data C1 yang keliru ke dalam Situng KPU.
“Tapi hasilnya sudah diperbaiki di tingkat PPK. Itu sudah dilakukan,” ucapnya meyakinkan.
Terkait anggapan KPU mengubah data perolehan suara yang sebenarnya, Burhan membantah hal tersebut. Pihaknya dijelaskannya hanya menginput data C1 dari PPS. “Nanti pleno yang memperbaiki. Karena nanti yang diikuti nanti C1 plano sebagai dasar memperbaiki,” ucapnya.
Pokok persoalannya saat ini, gambar yang beredar adalah perbandingan antara data perolehan suara di dokumen C1 plano dan data C1. Dalam C1 plano tertulis perolehan suara Jokowi-Ma’ruf Amin 20 sedangkan Prabowo-Sandi 200. Namun dalam C1 yang dikirim petugas PPS Gerung Utara ke KPU Lobar justru terbalik.
“Penjelasan dari PPK kemungkinan ngantuk atau salah tulis. Itu kesalahan di KPPS dan sudah diperbaiki di tingkat PPK,” pungkasnya. (ton/r3)