GIRI MENANG-Krisis air bersih di desa sumber air ternyata tidak hanya terjadi di Desa Sesaot. Kondisi serupa juga terjadi di Desa Karang Bayan, Kecamatan Lingsar. Warga mengaku sudah puluhan tahun selalu kesulitan mendapatkan air bersih.
“Air bersih itu susah kami dapatkan di sini karena pipa yang kami pasang secara swadaya sering rusak. Kami mengambil air dari sumur menggunakan mesin kemudian ditampung menggunakan bak,” ungkap warga Karang Bayang H Fathullah, kemarin (8/3).

Beberapa tahun terakhir, debit air yang ditampung menggunakan bak diketahui juga kerap tidak bisa memenuhi kebutuhan warga. Sehingga sebagian warga kesulitan memenuhi kebutuhan air bersih untuk memasak, mencuci hingga mandi. Padahal, untuk air permukaan dari sumur, warga kesulitan karena area dusun ini berada dataran tinggi.
Kondisi kesulitan warga mendapatkan air bersih ini dari pengakuan Fathul, sapaannya, sudah beberapa kali disampaikan ke Pemkab Lobar hingga bupati. Namun hingga saat ini belum ada respons. “Makanya kami berharap pemerintah bisa hadir. Karena ada ribuan lebih masyarakat kami yang ada di sini. Apalagi sudah mulai masuk musim kemarau, kami makin was-was,” timpal Kepala Dusun Peresak Barat, Desa Karang Bayan, Muliadi.
Bupati Lobar H Fauzan Khalid yang dikonfirmasi persoalan ini menjelaskan, untuk permasalahan air warga belum pernah mengadukan secara langsung persoalan ini padanya. Jika ada inisiatif para kepala desa, persoalan krisis air bersih, listrik atau apapun bisa disampaikan padanya agar didiskusikan untuk mencari solusinya. Misalnya untuk pemasangan pipa atau yang lainnya. “Bagaimana nanti kemampuan dari desa dan kabupaten (untuk membangun pipa). Kan tidak harus dari APBD, bisa melalui dana CSR perusahaan. Cuma kadang kepala desa tidak ada yang menyampaikan. Tiba-tiba ribut di media,” akunya.
Ia menegaskan, daerah sumber air tidak harusnya mengalami krisis air bersih. Karena itu ia menyarankan setiap desa yang saat ini masih kesulitan mengakses air bersih bisa membentuk PAMDes melalui BUMDes. “Saya contohkan Desa Montong Are. Mereka bukan desa sumber air tapi masyarakatnya tidak kesusahan air,” papar Fauzan.
Sehingga, ia menyarankan kepala desa berinisiatif membentuk PAMDes. Belajar dari Desa Montong Are. Khususnya bagi desa yang berada di kawasan sumber air tapi warganya masih kesulitan mengakses air bersih. Agar masyarakat yang selama ini kesulitan mendapatkan air bersih bisa terlayani oleh desa. (ton/r10)