GIRI MENANG—Program Serbuan Vaksinasi di Lombok Barat (Lobar) terkendala stok vaksin. Lobar saat ini hanya memiliki sisa stok dua ribu lebih dosis vaksin jenis AstraZeneca.
”Jumlah itu (sisa stok) hanya cukup untuk pemakaian satu hari saja,” kata Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P3KL) Dikes Lobar dr Ahmad Taufiq Fathoni pada Lombok Post, Minggu (10/10/2021).
Masyarakat sejuah ini ada yang meminta untuk divaksin menggunakan AstraZeneca. Sehingga dalam sehari stok vaksin ini bisa keluar kurang lebih 2.500 dosis.
”Jadi masih mengupayakan stok yang ada dan di Dikes Provinsi sisa stok yang ada AstraZeneca,” tuturnya.
Fathoni mengatakan, di Lobar sudah masuk empat jenis vaksin yaitu Sinovac, Sinopharm, Moderna, dan AstraZeneca. Namun untuk jenis Sinovac, Sinopharm, dan Moderna stoknya sudah habis sejak beberapa hari lalu.
”Kalau capaian vaksinasi hingga kini sudah pada posisi 42 persen,” terangnya.
Sedangkan ditargetkan hingga pertengahan bulan ini harus 70 persen. Ini untuk mendukung gelaran WSBK November 2021 dan MotoGP 2022.
”Hingga kini sudah 200 ribuan lebih warga Lobar yang divaksin dari target sasaran,” terangnya.
Sementara itu, Ketua AKAD Lobar Syahril sangat menyayangkan stok vaksin yang kosong di tengah program serbuan vaksinasi. Terpaksa banyak kegiatan vaksinasi yang tertunda karena kelangkaan atau kekosongan stok vaksin.
”Semestinya vaksin sudah tersebar di masing-masing desa untuk dilaksanakan bersama tim nakes dan didukung oleh TNI-Polri,” ujarnya.
Menurutnya, peran pemerintah pusat, provinsi, maupun kabupaten harus benar-benar dipersiapkan. Dikarenakan dari jauh-jauh hari Kades sudah ditekankan untuk menyukseskan grebek vaksinasi tersebut.
”Tetapi begitu kami sudah antusias, masyarakat sudah mendukung, eh malah stok vaksinnya tidak ada,” sindirnya.
Ia menyarankan, kalau pemerintah mau menyukseskan vaksinasi, jangan setengah-setengah dalam melakukan persiapan. “Harusnya, dipastikan dulu ketersediaan stok vaksinnya,” kata dia. (nur/r3)