GIRI MENANG-Empat kali sudah proyek di kawasan wisata Senggigi mengalami Longsor. Sayangnya, hingga kini tak ada satu pun bisa diungkap oleh Polres Lombok Barat. Semuanya masih berproses.
Padahal, tiga dari empat kali longsor di kawasan pariwisata itu, terjadi di awal tahun. Hal ini kemudian memunculkan pertanyaan dari banyak pihak. Seperti anggota dewan dan LSM. Mereka mempertanyakan keseriusan Polres Lobar dalam mengungkap kasus ini.
Salah satu alasan yang kerap dilontarkan pihak Polres Lobar adalah, sulitnya mendapatkan saksi ahli.
Namun belakangan, kasus longsor ke empat kembali terjadi. Kali ini, Polres Lobar pun masih adem ayem.
Kapolres Lobar AKBP Bagus S Wibowo saat ditanya wartawan terkait kasus ini, lebih memilih menjawab normatif. “Koordinasi awal dengan Inspektorat telah dilakukan. Mungkin selanjutnya ditindak lanjuti dengan melakukan pendalaman tingkat pemerintah daerah,” kata Bagus, Senin (15/11/2021).
Menurutnya, ada hal-hal yang harus dikoordinasikan kembali dengan Inspektorat. Untuk selanjutnya ditindaklanjuti berdasarkan informasi awal yang telah pihaknya berikan.
“Kami sudah berikan informasi awal tersebut,” tambahnya.
Terkait longsor baru ini, pihaknya berjanji untuk melakukan pemeriksaan. Sebab ini sudah menjadi perhatian banyak pihak.
“Ini sudah menjadi perhatian khusus. Belum lagi adanya gelaran WSBK dan MotoGP,” terangnya .
Khusus longsor baru di titik kedua tebing Pasifik, Polres Lobar, kata Bagus, sudah berkoordinasi dengan Forkopimda. “Kita berharap tidak ada lagi longsor lainnya terjadi,” harapnya.
Bagus pun memaparkan terkait perkembangan kasus longsor di wilayah Senggigi. Menurutnya, sampai saat ini Polres Lobar masih terus melakukan penyelidikan dan mengumpulkan alat bukti dan fakta-fakta. Ia mengaku sudah melakukan pemeriksaan kepada banyak pihak. Termasuk saksi ahli.
“Penyidik Polres Lobar bekerja keras untuk bisa mendapatkan keterangan dari para ahli yang terkait dengan masalah ini,” klaimnya.
Ia beralasan, pihaknya membutuhkan banyak ahli untuk bisa menilai bagaimana kualitas dari pengerjaan proyek tersebut. Sehingga mengakibatkan terjadinya longsor.
“Itu perkembangan saat ini yang masih dilakukan, penyelidikan, pemeriksaan saksi-saksi dan koordinasi dengan ahlinya,” tambahnya.
Ia juga berdalih banyak menemui kendala lapangan dalam pemeriksaan kasus ini. Seperti banyak saksi saat dilakukan pemanggilan ada yang sakit bahkan sudah meninggal.
“Jadi, kita harus mencari saksi lainnya untuk bisa memberikan keterangan informasi terkait pengerjaan,” terangnya.
Bagus memastikan bukti-bukti di lapangan dari olah TKP yang dilakukan untuk sementara ini semua sudah diamankan dan sudah ada di Polres Lobar. Termasuk dokumen proyek pengerjaan tersebut.
“Tinggal penguatan bukti lainnya, termasuk tim ahli,” terangnya.
Terpisah, Kadis Kominfotik Lobar Ahad Legiarto mengatakan, jalur Senggigi masih aman dilalui. Sebab lokasi longsor cukup jauh dari titik pengguna jalan. Apalagi terhadap longsor keempat di titik tebing Pasifik.
“Lalu lalang kendaraan tidak terganggu sejauh ini,” kata dia. (nur/r3)