GIRI MENANG-Petugas pemuktahiran data pemilih (Pantarlih) Lombok Barat (Lobar) telah menuntaskan pelaksanaan pencocokan dan penelitian (coklit). Dari hasil kerja di lapangan ini, Bawaslu Lobar memberikan sejumlah catatan.
Misalnya, banyaknya hasil pendataan yang dianggap tidak memenuhi syarat (TMS). Seperti kasus orang meninggal dunia yang tetap dilakukan coklit oleh pantarlih. Datanya juga cukup besar, yaitu mencapai 1.844.
“Kami sedang melakukan uji petik terhadap kerja pantarlih. Dari sekitar 500 ribu pemilih yang sudah dicoklit, kami uji petik terhadap 93.723 ribu atau 18 persen,” kata Koordinator Divisi Pencegahan Parmas dan Humas Bawaslu Lobar Basriadi.
Basriadi menerangkan, dalam uji petik ini, pihaknya ingin memastikan, bahwa dalam proses coklit itu, pantarlih sudah bekerja secara profesional serta sesuai prosedur. “Dari sinilah banyak TMS yang kita temukan,” tambahnya.
Termasuk orang meninggal dunia yang tetap dicoklit itu. Di samping itu, Bawaslu melalui Pengawas Kelurahan dan Desa (PKD) menemukan ada pemilih ganda 21 orang. Kemudian 39 pemilih di bawah umur 39.
Basriadi juga mengaku, pihaknya menemukan calon pemilih dari kalangan TNI/Polri. Masing-masing 13 TNI, dan lima anggota polri. “Pemilih bukan penduduk setempat 42, tidak memiliki e-KTP 388, dan pindah domisili 203,” rinci pria asal Desa Tempos, Kecamatan Gerung itu.
Dari hasil uji petik terhadap 18 persen calon pemilih itu, Bawaslu merekomendasikan kepada KPU agar melakukan perbaikan-perbaikan. Data-data yang dianggap tidak memenuhi syarat sebagai pemilih akan langsung di-TMS. “KPU perlu mengambil tindakan untuk memperbaiki datanya,” saran Basriadi.
Terpisah, Divisi Data dan Informasi KPU Lobar Mashur mengatakan, pasca coklit di lapangan selesai, langsung proses perbaikan. Dia menegaskan, data-data TMS otomatis akan hilang dalam daftar pemilih. “Kalau dia TNI/Polri sudah pasti akan dihilangkan dalam data kami,” ujarnya.
Hasil coklit tersebut tidak akan langsung menjadi data pemilih. Tetapi masih ada proses perbaikan lagi yang memungkinkan terjadi banyak perubahan. “Di sinilah fungsi perbaikan. Kami juga menerima setiap masukkan, terutama dari Bawaslu,” kata Mashur. (bib/r3)