GIRI MENANG-Beberapa titik ruas jalan di Desa Pakuan, Kecamatan Narmada mengalami rusak parah. Kondisi ini diakui sangat menghambat aktivitas warga. Tak terkecuali akses menuju ke tempat-tempat wisata yang ada di desa tersebut.
Sarlinggih, salah satu warga setempat mengaku, di desanya ada beberapa tempat wisata yang sering dikunjungi wisatawan. Dia menyebutkan dengan wisata alam pegunungan. “Tetapi sayangnya potensi ini tidak didukung dengan akses jalan yang memadai,” ujarnya.

Karena itulah, dia berharap agar akses jalan diperhatikan. Sarlinggih mengaku, tidak hanya aktivitas pariwisata yang terganggu, akan tetapi juga pertanian dan perkebunan. “Desa Pakuan memiliki banyak potensi, mulai dari pariwisata, pertanian, dan perkebunan,” jelasnya.
Kepala Desa Pakuan Mardan Haris menerangkan, jalan yang rusak tersebut kebanyakan ruas kabupaten. Dia berharap agar perbaikannya tidak hanya menggunakan aspal biasa, tetapi dihotmix. “Karena kalau hanya aspal, mudah terkelupas,” ujarnya.
Setidaknya ada tiga desa yang memiliki kualitas ruas jalan kabupaten dengan kondisi tidak layak di Kecamatan Narmada. Masing-masing tersebar di Desa Sesaot, Pakuan, hingga ruas jalan kabupaten di Desa Sedau. “Mudahan bisa hotmix. Kalau masih hanya aspal biasa seperti ini akan cepat rusak,” katanya.
Dia menerangkan, di wilayah Kecamatan Narmada curah hujannya cukup tinggi. Karena itu, air hujan tersebut menggenangi jalan raya. “Ini yang membuat jalan cepat rusak. Sekarang aspal sudah banyak yang terkelupas, dan jalan bergelombang di mana-mana,” tambah Mardan.
Dia menerangkan, ruas jalan kabupaten di Desa Pakuan belum ada yang dihotmix. Padahal, di desa-desa sekitarnya banyak yang hotmix. Dia mencontohkan ruas jalan Desa Suranadi dan desa-desa lainnya. “Kalau tidak bisa hotmix, paling tidak drainase diperbesar supaya tidak menggenang,” harapnya.
Untuk ruas jalan kabupaten di desanya, Mardan mengaku, sudah beberapa kali mengusulkan ke pemerintah daerah. Setiap tahun diusulkan melalui musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) desa sampai musrenbang tingkat kecamatan. “Kita sudah sering dijanjikan, tapi sampai sekarang belum terealisasi,” imbuhnya.
Mardan mengaku, masyarakat sangat berharap ruas jalan kabupaten di desanya segera tersentuh perbaikan. Sebab, dengan kondisi saat ini, sangat rawan terjadinya kecelakaan.
“Sehingga masyarakat menunggu. Beberapa kali warga menyampaikan aspirasinya dengan cara menanam pohon pisang di jalan yang rusak,” ujarnya. (bib/r3)