GIRI MENANG-Kawasan Senggigi dinilai layak untuk mengembangkan Sport Tourism. ”Salah satu kawasan yang sangat berpotensi dikembangkan yakni Dusun Kerandangan,” kata Kades Senggigi Mastur.
Menurutnya, pengembangan wilayah ini bisa memanfaatkan lahan-lahan terlantar. Salah satunya untuk berbagai event motor cukup menjanjikan karena kontur tanahnya mendukung. Bahkan kurang lebih 24 hektare bisa digunakan untuk event bergengsi motor cross yang direncanakan diadakan pertengahan tahun ini.
”Ini sebagai salah satu upaya untuk memanfaatkan tanah terlantar yang hingga kini belum dilakukan pembangunan oleh pemiliknya,” tambahnya.
Bila lahan tersebut dikelola dan disewakan untuk berbagai event sport tourism, akan mendukung daerah wisata Senggigi kembali bergairah. Sehingga hal ini pun dinilai akan dapat memberi dampak positif bagi perekonomian warga setempat, mau pun pemilik lahan.
”Kalau belum ada lahan penyelenggaraan Motor Cross Grans Prix (MXGP), ini sangat cocok dilaksanakan di Kerandangan. Mari perjuangkan masalah MXGP ini,” tegasnya.
Ia menjelaskan, Dusun Kerandangan sangat strategis, dan dekat dengan Kota Mataram. Apalagi karena lokasinya yang ada di pinggir pantai akan membawa kesan tersendiri, baik bagi penonton maupun pembalapnya.
”Belum ada juga kan lokasi MXGP di kawasan pinggir pantai dan ini kedepannya bisa jadi ikon NTB,” terangnya.
Senggigi telah memiliki fasilitas pendukung yang dinilai memadai. Mulai dari ratusan kamar hotel yang tersedia. Serta lokasinya yang tidak terlalu jauh dari pelabuhan Lembar maupun bandara.
”Sangat cocoklah kalau di sini digelar berbagai event,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Lokal MXGP bila digelar di Lobar H Lalu Winengan mengutarakan rasa optimisnya event MXGP itu bisa digelar di Lombok Barat. Fasilitas pendukung seperti hotel, transportasi dan fasilitas penunjang lainnya, perlu menjadi pertimbangan. Sehingga Pulau Lombok lebih siap untuk menjadi tuan rumah, terutama Lombok Barat.
”Gubernur harus melihat kelengkapan fasilitas, jangan sampai kita paksakan tapi fasilitasnya tidak ada. Orang (wilayah lain) bisa saja optimis, tapi kan belum final. Akan kita lobi agar IMI pusat mau di Lombok Barat,” tegas dia. (nur/r3)