GIRI MENANG-Pemkab Lobar mengakui, bahwa masalah kemiskinan ekstrem menjadi pekerjaan rumah (PR) yang cukup serius. Pasalnya, ditambah upaya menekan pertumbuhan warga miskin, jumlahnya malah terus bertambah.
Asisten II Setda Lobar Rusditah mengaku, masyarakat kategori kemiskinan ekstrem mengalami peningkatan. Berdasarkan data badan pusat statistik (BPS) Lobar terjadi penambahan sebanyak 2.760 Jiwa.

Dengan adanya penambahan itu, jumlah kemiskinan ekstrem di Gumi Patut Patuh Patju menjadi 13.510 jiwa. Rusditah mengatakan, itu merupakan data akumulasi selama tahun 2022 lalu. Sementara pada tahun 2021 lalu tercatat 10.750 jiwa.
Dia menjelaskan, ada beberapa program unggulan dalam mengurangi tingkat kemiskinan. Seperti penyediaan lapangan kerja, dan pemulihan ekonomi masyarakat, serta upaya perluasan kesempatan kerja melalui updating Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Kemudian, pemerintah daerah akan terus berupaya meningkatkan persentase penduduk yang ikut jaminan sosial. Para karyawan yang dirumahkan atau di-PHK oleh perusahaannya didorong untuk dipekerjakan kembali. “Pemerintah akan berupaya menciptakan lapangan pekerjaan baru, seperti melalui kegiatan padat karya,” imbuh Rusditah.
Terlepas dari itu, yang tidak kalah penting adalah kolaborasi semua pihak. Semua pihak diharapkan memiliki kepedulian dalam mengentaskan kemiskinan. Terutama stakeholder yang selama ini konsen dalam masalah ini.
“Marilah kita semua, para perangkat daerah bersama lembaga non pemerintah tetap bersinergi dan berinovasi agar tingkat kemiskinan di Lobar dapat semakin menurun,” kata Rusditah.
Dia mengatakan, upaya menekan kemiskinan itu tidak cukup diserahkan kepada pemerintah daerah. Akan tetapi perlu keterlibatan semua pihak. “Harus bersama-sama, tidak bisa hanya dilakukan pemerintah,” pungkasnya. (bib/r3)