GIRI MENANG-Masyarakat Lombok Barat, terutama mereka yang tinggal di daerah rawan bencana diimbau untuk memelihara kelestarian lingkungannya. Jangan sampai pohon-pohon yang sudah ada ditebang begitu saja.
Hal ini disampaikan Pj Sekda Lobar H. Ilham. Menurutnya, masyarakat perlu menggalakkan kegiatan penghijauan. Lahan-lahan gundul sebaiknya ditanami pohon. “Bukan malah menebangnya. Itu namanya merusak alam,” terangnya.
Terkait dengan hal ini, pemerintah selalu memberikan pemahaman kepada masyarakat. Edukasi tentang penghijauan terus dilakukan. “Sosialisasi dan edukasi di daerah rawan bencana ini untuk mencegah bencana, terutama banjir dan longsor,” ungkapnya.
Kegiatan penghijauan ini dimasukkan dalam program mitigasi pemerintah daerah. Di samping itu, pemerintah juga telah membuat peta daerah rawan bencana melalui kajian resiko bencana. “Kami juga terus berkoordinasi dengan berbagai stakeholder untuk pemasangan papan peringatan daerah rawan bencana,” papar Ilham.
Selian itu, ada juga upaya mitigasi struktural dengan penguatan tebing sungai dan lereng. Misalnya dengan pembangunan talud dan bronjong. “Itu bentuk antisipasi bencana banjir dan longsor. Sedangkan antisipasi kekeringan, pemerintah telah membuat sumur bor,” tambahnya.
Dengan begitu, terang Ilham, Pemkab Lobar telah memiliki upaya mitigasi bencana. Diharapkan, upaya tersebut akan meminimalisir terjadinya bencana. “Desa tangguh bencana dan pengembangan sistem peringatan dini bencana juga sudah berjalan,” pungkas Ilham. (cr-bib/r3)