Selasa, 28 Maret 2023
Selasa, 28 Maret 2023

Peternak di Lobar Terima Ganti Rugi Sapi Mati Akibat PMK

GIRI MENANG-Dana ganti rugi sapi mati akibat penyakit mulut dan kuku (PMK) beberapa waktu lalu, sudah diterima para peternak di Lombok Barat (Lobar). Keuangan dengan nominal Rp 10 juta untuk masing-masing peternak itu langsung ditransfer ke rekening penerima.

“Masing-masing mendapatkan dana ganti rugi sebesar Rp 10 juta. Di Lobar yg mendapatkan ganti rugi sebanyak 13 peternak dengan jumlah kematian 13 ekor sapi,” terang Sekretaris Dinas Pertanian Lobar Lalu Ratnawi.

Sehingga total keuangan untuk ganti rugi bagi seluruh peternak itu mencapai Rp 130 juta. Ratnawi menjelaskan, pekan lalu sudah dilaksanakan serah terima buku rekening dari Kementerian Pertanian. “Dan kami pastikan uangnya langsung masuk ke rekening peternak masing-masing,” katanya.

Baca Juga :  Jelang WSBK, Pengerjaan Prasarana di Pelabuhan Lembar Sudah 75 Persen

Dalam proses serah terima buku rekening kepada peternak pekan lalu, dihadiri Sesditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian drh. Makmun. Ratnawi menjelaskan, dengan mekanisme pencairan melalui buku rekening itu, dipastikan keuangan diterima utuh. “Tidak ada potongan sepeserpun, langsung diterima utuh,” tegasnya.

Dia berharap, dana ganti rugi itu bisa dimanfaatkan dengan baik oleh peternak. Misalnya untuk menunjang kesejahteraannya. “Bisa membeli sapi untuk dipelihara lagi. Ini lebih baik daripada hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sesaat,” ujar Ratnawi.

Dia juga meminta kepada para peternak agar senantiasa menjaga kesehatan sapinya secara berkala. Yaitu dengan memberikan perawatan setiap enam bulan sekali. “Ini bisa menjaga ternak terjangkiti PMK lagi,” katanya.

Ke depan, Pemkab Lobar melalui Dinas Pertanian akan tetap memantau arus lalu lintas perdagangan ternak di NTB. Khususnya ternak-ternak dari daerah yang termasuk endemik “Ini akan dilakukan pengawasan lebih optimal lagi,” tambah Ratnawi.

Baca Juga :  Dishub Lobar Gencar Perbaiki PJU

Ratnawi mengaku, saat ini sudah ada wabah baru yang menjangkit hewan ternak. Yaitu penyakit yang disebut Lumpy Skin Diseases (LSD). Salah satu cara mencegah masuknya LSD dengan menjaga kebersihan dan kesehatan ternak. secara rutin. Di samping itu, kita tetap perketat pengawasan di pintu-pintu masuk,” terangnya.

Dia menjelaskan, sapi yang sudah terbentuk kekebalan tubuhnya sulit terjangkit virus LSD. Karena itu, dia mengimbau kepada peternak untuk mengikutkan vaksin ternaknya. “Kita berharap tidak masuk ke NTB” pungkasnya. (bib/r3)

Berita Terbaru

Paling Sering Dibaca

Enable Notifications OK No thanks