MATARAM-Fasilitas penanganan Covid-19 di Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB masih terbatas. Tak seperti rumah sakit rujukan Covid-19 lainnya. ”Kita kekurangan ventilator. Kita baru punya satu ventilator,” kata Kabiddokkes Polda NTB dr Ubaidillah, Rabu (29/4) lalu.
Namun, pihaknya bakal menambah ventilator untuk memaksimalkan penanganan pasien Covid-19. Tak hanya itu, langkah itu untuk mengantisipasi kejadian terburuk akibat pandemi virus korona tersebut. “Kita sudah pesan lima ventilator,” ujarnya.
Ventilator yang dipesannya belum datang. Masih terkendala pengangkutan. “Maklum saat ini pengangkutan sedikit sulit, karena di beberapa pelabuhan sudah ditutup,” ujarnya.
Tetapi, Ubaidillah terus mengupayakan agar ventilator tambahan itu segera datang. Agar, penanganan pasien Covid-19 lebih baik lagi. ”Mudahan segera datang,” harapnya.
Dia mengatakan, Rumah Sakit Bhayangkara bukan rumah sakit rujukan. Tetapi, rumah sakit tersebut menjadi ring dua. ”Kita menjadi second line dalam penanganan pasien Covid-19,” ujarnya.
Pihak rumah sakit hanya menangani gejala ringan. Tak hanya itu, tim satgas Covid-19 Polda NTB membantu pemerintah untuk melakukan rapid tes. ”Agar penanganan untuk memutus rantai penyebaran virus lebih cepat,” ungkapnya.
Saat ini, masih tinggal empat pasien Covid-19 yang dirawat di RS Bhayangkara. Mereka anggota Polda NTB siswa Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa). ”Empat orang itu terjangkit saat mengikuti pendidikan di Sukabumi, Jawa Barat (Jabar),” bebernya.
Kesehatan mereka berangsur baik. Tidak merasakan gejala adanya Covid-19. ”Tetapi belum diperbolehkan pulang karena harus menunggu hasil Swab,” ujarnya.
Dia mengingatkan, jangan remehkan penyebaran virus korona. Sampai kini belum ada vaksin atau obat penawarnya. ”Saya imbau masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19,” imbaunya.
Masyarakat harus rajin cuci tangan, menggunakan masker saat bepergian, dan jaga jarak. ”Itu harus diterapkan selama pandemi ini,” peringatnya. (arl/r2)