MATARAM-Isu aksi pemanahan di Kota Mataram tersebar luas di media sosial. Salah satunya melalui grup-grup WhatsApp.
Di media sosial, tersebar foto-foto korban pemanahan dengan kondisi anak panah menancap di bagian leher, tangan, dan kaki.
Terkait isu tersebut, polisi telah melakukan penyelidikan mendalam. Dipastikan isu tersebut tidak benar. ”Itu hoaks. Jangan dipercaya,” tegas Kasatreskrim Polresta Mataram Kompol Kadek Adi Budi Astawa, Selasa (24/5).
Dipastikan foto-foto yang tersebar secara berantai di medsos merupakan kejadian di Kota Bima beberapa waktu lalu. Bukan di Kota Mataram. ”Saya sudah koordinasi dengan kasatreskrim-nya (Polres Bima Kota). Sampai saat ini masih dilakukan penyelidikan oleh polres di sana,” bebernya.
Foto korban pemanahan misterius yang tersebar itu terjadi sekitar 18 April 2022 lalu. Foto tersebut disebarluaskan lagi dengan keterangan terjadi di Kota Mataram. ”Itu tidak benar. Itu terjadi pertengahan bulan lalu di Kota Bima,” kata dia. (arl/r1)