MATARAM-Polisi masih menyidik kasus dugaan pemerasan yang dilakukan oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) berinisial SM alias Slamet. Sementara, pacarnya yang ikut diamankan saat proses penangkapan, sudah dilepas. “Tidak ada pengembangan, karena pelaku ini (Slamet, Red) melakukan tindak pidananya sendiri,” kata Kasatreskrim Polresta Mataram Kompol Kadek Adi Budi Astawa, Selasa (24/1).
Kebetulan saja, saat penangkapan wanita itu sedang bersama Slamet. “Saat interogasi awal dia tidak mengetahui tindakan yang dilakukan oleh pelaku,” jelasnya.
Kadek Adi menjelaskan, Slamet tidak memiliki tempat tinggal. Dia tinggal di rumah pacarnya. “Tersangka ini (Slamet) sudah menjanjikan akan menikahi pacarnya itu,” bebernya.
Karena pacarnya itu tidak mengetahui apa pun, sehingga dalam kasus tersebut dia tidak dijadikan sebagai saksi. “Tidak ada yang bisa kita gali dari pacarnya. Karena tidak mengetahui pemerasan yang dilakukan sang pacar,” ujarnya.
Begitu juga uang yang sering diberikan Slamet, sang pacar tidak mengetahui asal usulnya.
Diketahui, Slamet menjalankan aksi pemerasan terhadap seorang ASN di Kota Mataram. Dalam aksinya, dia mengaku sebagai kepala Tim Puma Polresta Mataram.
Saat melakukan pengancaman, ASN yang bertugas di Balai Wilayah Sungai (BWS) itu menggunakan pistol jenis airsoft gun. “Senjatanya sudah kami sita. Begitu juga tersangkanya sudah kami tahan,” katanya. (arl/r1)