Mimpi tim futsal Kota Mataram akhirnya terwujud. Setelah beberapa kali gagal di final ajang Porprov NTB, Ahad (27/2) lalu, untuk kali pertama tim futsal Kota Mataram mengukir sejarah meraih medali emas.
HAMDANI WATHONI, Mataram
Peluit panjang ditiup wasit. Para pemain, pelatih, ofisial, manajer serta ribuan penonton yang hadir mendukung tim Futsal Kota Mataram tak kuasa menahan kebahagiaan. Mereka meluapkan kegembiraannya setelah melihat skor akhir berpihak kepada tim futsal Kota Mataram yang berhasil mengandaskan perlawan tim futsal Kabupaten Lombok Utara 3-2.
Tak berlebihan rasanya para pemain, hingga suporter begitu bahagia dengan gelar yang diraih kali ini. Raihan medali emas ini sudah cukup lama dinanti oleh Kota Mataram.
“Akhirnya penantian sekian lama, kami bisa juara. Beberapa kali Porprov, kami hanya mendapatkan posisi kedua. Alhamdulillah sekarang kami bisa menjadi yang pertama,” ujar manajer tim futsal Kota Mataram H Novian Rosmana.
Jika mengenang pada ajang Porprov beberapa tahun terakhir, tim futsal Mataram selalu gagal meraih medali emas. Belajar dari pengalaman tersebut, akhirnya tim tahun ini disiapkan dengan lebih baik. Baik dari sisi pemusatan latihan, hingga membangun kemisteri di dalam tim.
“Makanya kemenangan ini adalah kemenangan tim. Pelatih dan pengurus, dan warga Mataram. Ini sejarah buat kami,” syukurnya.
Haji Ovi, sapaannya mengaku jadwal latihan begitu ketat menjadi salah satu faktor yang membuat tim futsal Kota Mataram jauh lebi siap. Dalam seminggu, anak tim bisa berlatih tiga sampai empat kali. “Jadi jauh sebelum Porprov sudah intens latihan. Makanya kami lebih siap,” cetusnya.
Pelatih tim futsal Kota Mataram Lalu Swananda mengaku tak bisa mengungkapkan perasannya melihat anak didiknya juara. Keberhasilan ini menurutnya akibat ada beberapa faktor. “Pertama dari segi persiapan kami start lebih awal. Kemudian, sebelumnya kami sudah pantau para pemain saat ada kompetisi sekolah. Kami pilih yang terbaik yang memang bisa berkembang,” bebernya.
Dengan adanya turnamen futsal antar sekolah, ia bisa melihat selangkah lebih maju dari kabupaten kota lain mana saja pemain yang akan berkembang. Ini yang kemudian modalnya membentuk tim.
“Kami memberikan pemusatan latihan lebih awal. Tapi untuk membangun kemisteri hanya sekitar dua bulan. Karena ada aturan perubahan umur dari kelahiran 2001 berubah menjadi 2005 di Bulan Desember,” bebernya.
Dengan penantian bertahun-tahun, ia bersyukur bisa mewujudkan harapan banyak pihak melihat tim Futsal Kota Mataram meraih medali emas. “Terima kasih untuk para pemain, ofisial, keluarga dan kerabat dan tentu izin Allah SWT. Ini memang tahun rezekinya kami,” ucapnya penuh syukur. (*/r3)