Kamis, 8 Juni 2023
Kamis, 8 Juni 2023

Kisah H Ruslan, Nakes Pensiunan TNI yang Mengabdikan diri untuk Rakyat (1)

Ikhlas Tak Dibayar Masyarakat Miskin yang Berobat

H Ruslan menjadi salah satu contoh tenaga kesehatan yang mendedikasikan hidupnya untuk mengabdi kepada masyarakat. Purnawirawan TNI Angkatan Darat ini membuka klinik di Pagutan Jalur Lingkar Selatan Mataram yang melayani warga kurang mampu untuk berobat.

 

HAMDANI WATHONI, Mataram

 

Empat pasien duduk menunggu giliran di klinik H Ruslan. Mereka sebagian besar adalah warga yang sudah lanjut usia. Di tangan para pasien, mereka menggenggam uang pecahan Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu. Semua tenang dan sabar menunggu giliran untuk dilayani berobat.

Darwisah, salah satu pasien datang mengantarkan ibunya. Ia mengaku datang dari Desa Beleka Lombok Barat. Darwisah memilih berobat ke H Ruslan meski banyak klinik atau temat berobat yang ada di Lombok Barat. Namun Klinik H Ruslan dipilihnya karena menurutnya biaya yang dikeluarkan untuk berobat sangat murah. Tak hanya itu, H Ruslan menurutnya melayani semua pasiennya dengan setulus hati.

“Nggak pernah kita khawatir biaya kalau datang berobat ke sini. Ada uang Rp 5 ribu saja kita tetap dilayani beliau dengan baik,” tuturnya kepada Lombok Post.

Inilah yang membuatnya bersama keluarganya hampir selalu datang ke H Ruslan untuk berobat ketika mereka sakit. “Sudah langganan bertahun-tahun,” cetusnya tersenyum.

Senada dengan Darwisah, Muhur, salah satu tukang parkir di kawasan Pagutan juga mengatakan H Ruslan memang sudah sangat dikenal di kalangan warga kurang mampu. Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat bawah membuatnya sangat dihormati.

Baca Juga :  Jelang Ramadan, Satpol PP Mataram Petakan Titik Rawan Perang Kembang Api

“Kalau kami tukang parkir atau pemulung dan petugas kebersihan sakit, pasti berobatnya kepada beliau. Karena beliau tidak pernah perhitungan soal biaya. Kita nggak bawa uang pun, beliau akan tetap melayani kalau sakit,” beber Muhur.

H Ruslan, memang sudah dikenal tidak hanya di kalangan masyarakat Kota Mataram. Bahkan luar Mataram seperti Lombok Barat sudah banyak yang datang berobat kepadanya. Purnawirawan TNI Angkatan Darat ini merupakan salah satu prajurit yang pernah mendapatkan pendidikan kesehatan di Bali kala masih bertugas. Ia juga sebelumnya bekerja di Rumah Sakit Angkatan Darat (RSAD) Mataram.

Kepada Lombok Post, ia menuturkan jika dirinya memang sudah cukup lama membuka klinik berobat bagi masyarakat kurang mampu. Semenjak ia memutuskan pensiun di tahun 2008 silam agar ia bisa fokus melayani masyarakat miskin.

“Saya sebenarnya pensiun tahun 2018. Tetapi saya minta pensiun tahun 2008 agar bisa melayani masyarakat kurang mampu untuk berobat di klinik ini,” tutur pria kelahiran Rumbuk, Lombok Timur tersebut.

Baca Juga :  Anakku Sayang, Anakku Malang

Pilihannya untuk pensiun lebih awal bukan karena ingin buru-buru melepaskan tugas untuk melayani masyarakat. Justru, ia ingin lebih fokus melayani masyarakat dengan ilmu kesehatan yang dimilikinya. Caranya dengan membuka klinik berobat murah bahkan gratis bagi warga yang kurang mampu.

“Seorang perajurit TNI itu harus melayani rakyat dan manunggal bersama masyarakat. ABRI itu harus pegang sumpah jabatannya, mendekatkan diri kepada masyarakat dan membantu kesulitanya. Meski sekarang sudah pensiun, saya harus tetap pegang Sapta Marga dan Delapan TNI Wajib,” tegasnya.

Pensiun dikatakannya bukan berarti ia tidak lagi mengabdi kepada masyarakat. Tetapi lebih dari itu pengabdian harus dilakukan. Ini yang membuatnya sebisa mungkin membantu masyarakat yang tidak mampu. Caranya dengan membuka klinik kesehatan.

“Pasien saya sebagian besar dari pemulung, petugas kebersihan yang rompi kuning, dan masyarakat tidak mampu. Saya ingin membantu orang yang lemah ekonominya,” ungkap pria 66 tahun itu.

Bahkan, banyak warga yang datang tidak membawa uang, tetapi mereka tetap ia layani. Ada yang dikatakan H Ruslan ia lihat ekonominya lemah tetapi tetap memberinya uang biaya berobat. “Saya terima kemudian saya kembalikan untuk mereka bisa beli lauk atau ongkos pulang,” tuturnya. (bersambung/r3)

 

 

Berita Terbaru

Paling Sering Dibaca

Subscribe for notification