Ravi Barra Satria memberikan kado istimewa pada Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) bagi daerah. Ia mampu meraih medali emas pada ajang GELOSEA (Global English Language Olympiad of Southeast Asia) 2023.
ALI ROJAI, Mataram
RAVI begitu ia disapa. Siswa kelas ungglan di MTsN 1 Mataram menjadi andalan di sekolah setiap lomba bahasa Inggris. Kemampuannya berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris tidak diragukan. Sejak duduk dibangku SD ia sudah terbiasa menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi.
“Dulu saya sekolah di SD Buin Batu Sumbawa Barat yang siswanya menggunakan bahasa Inggris dalam berkomunikasi,” kata siswa yang tinggal di Kekalik ini.
Berawal dari sana ia tertarik mempelajari bahasa Inggris. Bahkan orang tuanya mendukung penuh anaknya agar terus mengasah kemampuannya dalam berbahasa Inggris. Setelah tiga tahun, orang tuanya pindah ke Kota Mataram. Ia pun harus pindah sekolah dan waktu itu orang tuanya memasukannya di sekolah yang menonjolkan bahasa Inggrs. “Kelas IV saya pindah ke SD Abata,” ucap anak pertama dari dua bersaudara ini.
Sebelum mengikuti lomba tingkat internasional pada ajang GELOSEA, terlebih dahulu ia mengikuti lomba tingkat nasional secara online. Ia pun terus memperdalam kemampuan bahasa Inggris dengan mengikuti latihan setiap Senin hingga Kamis di madrasah. “Kita ada pelajaran bahasa Inggris diluar pelajaran reguler,” ucap siswa yang masih duduk di kelas VII ini.
Ia menceritakan pengalamannya saat tampil pada GELOSEA 2023. Pada ajang ini, pertama ia mengikuti tahapan seleksi tingkat nasional yang dilaksanakan secara online. Beberapa minggu kemudian ada pengumuman ia lolos ke tahap final round pada tingkat ASEAN. Final round diadakan dari 28 April sampai 1 Mei 2023 di Bali. “Ada beberapa kegiatan yang saya ikuti pada tahap final tersebut,” ucapnya.
Pada hari pertama ia diundang ke welcome dinner di Pirate Cruise. Di sana ia disambut dengan tarian Bali, berkenalan dengan official, dan peserta dari berbagai negara. “Kami juga bertukar suvenir khas negara masing-masing,” tutur siswa 13 tahun ini.
Sedangkan pada hari kedua merupakan hari untuk lomba atau berkompetisi. Para peserta lomba digabungkan dalam Aula Hotel Harris dan mengerjakan soal melalui media kertas. Ada reading, grammar, analogy, correcting, dan menulis esai. “Soal-soal ini bisa saya jawab,” ucap siswa berkacamata ini.
Ia tidak hanya mengikuti kompetisi. Pengalaman berharga pun didapatnya pada GELOSEA 2023. Karena pada hari ketiga, peserta diajak untuk mengikuti tur. “Kami pergi ke desa wisata, desa tradisional yang ikonik. Kemudian ke Kintamani sambil melihat pemandangan Gunung Batur. Dalam tur saya mendapat teman. Saya berteman dengan peserta dari Filipina dan Malaysia” jelasnya.
Selanjutnya pada malam harinya digelar gala dinner dan penganugerahan award. Dalam lomba ini berhasil membawa pulang medali emas. Melalui ajang ini ia juga bisa mendapatkan wawasan yang lebih luas dan banyak teman baru. “Sebelum mengikuti lomba ini saya takut dan grogi. Namun, setelah mendapatkan medali emas sangat bahagia,” pungkasnya. (*/r3)
