Senin, 5 Juni 2023
Senin, 5 Juni 2023

Sensasi Naik Balon Udara Ala Cappadocia Kini Hadir di Lombok

Naik balon udara sekarang tidak perlu jauh-jauh ke Cappadocia Turki. Namun kini di Lombok sudah ada wisata balon udara di Sembalun, Lombok Timur.

 

ALI ROJAI, Mataram

 

CUACA pagi kemarin mendung. Embun  di rumput Lapangan Lanud Rembiga pukul 07.00 Wita belum mengering. Namun tidak menyurutkan sejumlah  kru Lombodocia dibantu TNI Angkatan Udara menerbangkan balon udara yang ukurannya cukup besar.

Aksi para kru Lombodocia yang akan menerbangkan balon udara menjadi perhatian warga yang melintas waktu itu. Tak jarang pengendara dibuatnya menepi untuk melihat balon udara yang akan diterbangkan.

Setelah menunggu beberapa menit akhirnya balon udara siap diterbangkan. Kru mulai meminta sejumlah orang yang naik untuk bersiap-siap.

Balon udara yang diterbangkan di Lapangan Lanud Rembiga laiknya balon udara di Cappadocia yang menjadi perbincangan saat ini. Apalagi kalau bukan gara-gara salah satu film yang sedang hits yakni Layangan Putus.

Cappadocia merupakan salah satu wilayah kuno yang terletak di Turki. Wilayah ini berada di dataran tinggi yang terjal di utara Pegunungan Taurus. Tempat ini menyajikan sebuah atraksi balon udara yang menyajikan panorama ciamik.

Namun begitu, jika anda ingin naik balon udara dengan melihat  panorama yang tidak kalah dengan di Cappadocia  tinggal datang ke Lombok. Lombodocia menyajikan atraksi balon udara di Sembalun dengan menyajikan panorama yang tidak kalah dengan di Cappadocia. Wisata balon udara tidak hanya dilakukan di Sembalun, tapi juga di Kota Mataram.

Baca Juga :  Suara Hati Aminah, Ibu yang Anaknya Mengidap Penyakit di Leher dari Lotim

Satu per satu warga yang sudah siap naik di balon udara.  Tak ketinggalan Koran ini pun ikut naik untuk merasakan sensasi wisata balon udara. Setelah  tujuh orang naik, Pilot Balon Udara Lutfi memberikan arahan kepada penumpang guna menghindari hal yang tidak diinginkan.

Para penumpang diminta memegang tali yang ada di pinggir balon ketika mau landas. Lalu pilot langsung menyemburkan uap api kedalam balon. Sehingga perlahan balon naik. Selang beberapa menit pilot terus menyemburkan uap api kadalam balon agar balon terus naik.

Setelah terbang sekitar beberapa menit, sampailah diketinggian 40 meter. Balon udara terbang cukup halus. Tidak ada guncangan. Di sisi lain nampak semua penumpang dengan santai mengabadikan panorama dari ketinggian. “Kita terbangnya selama 15 menit,” ucap Lutfi.

Temperatur udara didalam balon harus berbeda dengan udara diluar balon. Jika balon ingin terbang maka temperatur didalam balon harus panas. Sebaliknya, jika ingin turun maka temperatur didalam udara harus dingin. “Kalau di Sembalun panoramanya seperti di Swiss,” kata Yulia Fitriana, owner Lombodocia.

Lombodocia hadir karena kurangnya wahana atraksi balon udara di Lombok. Kali pertama Lombodocia hadir di Sirkuit Mandalika. Biasanya sebut Lia, sapaan karibnya, orang datang ke Sirkuit Mandalila hanya foto di Patung Presiden Jokowi.

Baca Juga :  Berbincang dengan Lisa Yuniar, Produsen Skincare Puteri Rinjani

Pada event World Superbike (WSBK) tahun lalu, Lombodocia membuka festival balon udara. Angin peisisir yang jauh lebih kencang membuat pemeliharaan lebih susah. Butuh gas  banyak. Akhirnya dari pengalaman tersebut jatuhlah pilihan pada hot air ballon seperti di Turki. “Balon yang kita datangkan ini asalnya dari Swedia,” ujar Lia.

Kedepan  ia ingin wisata balon udara bisa dilakukan di Sembalun. Sebab, pemandangan alamnya luar biasa. “Kalau di Sembalun panoramanya seperti di Turki dan Swiss,” ucapnya.

Dia ingin  wisata balon udara untuk menarik wisatawan nasional. Karena wisata balon udara di Indonesia masih jarang. “Kebetulan kita izinnya lengkap, kita urus izin enam bulan,” terangnya.

Dia  akan mendatangkan balon udara yang lain. Saat ini baru satu balon yang didatangkan. Balon udara ini tidak hanya terbang pada pagi hari, namun juga sore dan malam hari. Bahkan nantinya ada paket Purnama pada malam hari.

Untuk naik balon udara harus merogoh kocek Rp 450.000 per orang. Biaya ini jauh lebih murah jika dibandingkan di Turki yang mencapai Rp 2,5 juta sampai Rp 4,5 juta per orang sekali terbang. “Jika dibandingkan di Turki jauh lebih mahal,” tandasnya. (*/r3)

Berita Terbaru

Paling Sering Dibaca

Subscribe for notification