KONDISI jalan kabupaten yang menghubungkan Desa Sengkol dan Pengembur di Kecamatan Pujut mengalami kerusakan yang parah. Warga berharap perbaikan secara permanen agar akses jalan itu nyaman ketika dilintasi.
—
Ruas jalan yang menghubungkan Desa Sengkol dan Desa Pengembur berlokasi tak jauh dari Rumah Sakit Mandalika, Loteng. Usai pengendara menikmati mulusnya jalan raya, akan berbanding terbalik ketika harus masuk ke ruas jalan tersebut.
Bagaimana tidak. Jalan utama yang menghubungkan lima dusun di Desa Sengkol kondisinya sangat rusak parah. Koran ini pun ikut menyambangi dan mencicipi ruas jalan tersebut.
Pengendara motor harus memacu gas secara perlahan. Tak jarang ketika menemui lubang mengerem mendadak. Rasa waswas juga menghampiri, kalau-kalau ban motor pecah akibat bebatuan yang timbul dijalanan.
Bukan hanya bebatuan dari ukuran kecil hingga besar yang ditemukan pengendara. Termasuk kolam-kolam kecil berisikan sisa genangan air terbentuk dari bekas ban truk, mobil dan motor yang melintasinya.
Saat musim hujan tiba, bisa dibayangkan bagaimana sulitnya pengendara khususnya warga setempat untuk beraktivitas. Apalagi di sana berdiri sejumlah pondok pesantren, PAUD, sekolah dasar. Belum lagi aktivitas pertanian dan ekonomi warga.
“Terakhir diperbaiki tahun 2017, tapi hanya ditimbun saja kemudian rusak lagi sampai sekarang tidak pernah diperbaiki, ada mungkin empat tahun lebih,” ungkap Lalu Karyadi salah satu warga setempat, kemarin (10/3).
Tanah cokelat berlumpur wajib menempel pada ban-ban kendaraan hingga ke body kendaraan. Yang membuat laju kendaraan menjadi terhambat. Tak sedikit pengendara motor terjatuh akibat lumpur yang sangat tebal. Belum lagi ketika musim kemarau tiba, debu-debu tebal juga menghiasi kondisi jalan sepanjang 4,9 kilometer (Km) itu.
Ruas ini menjadi jalan andalan yang harus dilintasi warga dari kelima dusun di Desa Sengkol. Antara lain Dusun Piyang, Dusun Pampang Lauq, Dusun Loang Landak, Dusun Sekendang dan Dusun Sengkol.
Awalnya, mereka dijanjikan akan mendapat perbaikan jalan lewat salah satu anggota dewan namun tidak terlaksana karena sudah wafat. “Jadi tidak ada (yang dapat diandalkan) untuk perbaiki jalan ini,” katanya bernada kecewa.
Harapan warga di sana tak muluk-muluk. Bisa diperbaiki secara permanen agar aktivitas mereka berjalan lancar. Terutama ketika ada warga setempat yang sakit atau ibu-ibu melahirkan dapat segera dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan tim medis.
“Buat orang sakit bisa kita bawa cepat ke rumah sakit, yang mau melahirkan juga, bahkan anak-anak sekolah,” kata dia.
Kepala Desa Sengkol Satria Wijaya membenarkan kondisi jalan yang sudah berdiri sejak tahun 1990 silam rusak parah. Sebagai kepala desa, dirinya sudah lakukan berbagai upaya agar jalan yang berubah status menjadi jalan kabupaten pada tahun 2017 ini segera ditangani. Mulai dari lisan hingga menyampaikan secara tertulis baik kekeluargaan maupun pemerintahan.
“Sudah kita sampaikan ke pemerintah daerah, bahkan ke Pak Bupati. Bahwa jalan ini sangat parah kondisinya,” kata dia.
Bahkan, belum lama ini dirinya sudah mengantarkan proposal perbaikan jalan langsung kepada Bupati Loteng Lalu Pathul Bahri. Proposal ini diantarkan sendiri setelah sebelumnya Bupati berkunjung ke rumahnya.
“Satu kata dari pak bupati, buatkan saya proposal besok pagi untuk menjadi pengingat saya. Bahwa jalan ini harus masuk di tahun 2023,” katanya mengutip pernyataan bupati. “Dan ini sudah saya lakukan, antarkan langsung ke kantor,” tambahnya.
Menyoal kondisi perbaikan jalan, sejauh ini dilakukan oleh truk-truk yang melakukan aktivitas tambanh galian C di sana dengan melakukan penimbunan-penimbunan. Tapi ini dinilai hanya sementara, sedangkan warga berharap ada perbaikan permanen dari pemerintah kabupaten.
Ia memahami, rencana perbaikan beberapa tahun belakangan ini terkendala pandemi Covid-19 sehingga harus dipahami saat itu kondisi keuangan daerah, provinsi bahkan negara sangat terbatas.
“Tapi kami harap ke pak bupati, tahun ini harus diperbaiki karena ini jalan kabupaten. Kami dari pemdes tidak bisa berbuat banyak,” tandasnya. (lestari dewi/r5)