Selasa, 28 Maret 2023
Selasa, 28 Maret 2023

Teror Monyet Hitam di Desa Perian dan Pesanggrahan, Montong Gading, Lotim

PENYERANGAN monyet hitam ini terjadi di jalan perbatasan Dusun Perian Selatan, Desa Perian dengan Dusun Bangle, Desa Pesanggrahan, Kecamatan Montong Gading. Dalam satu bulan terakhir, sudah ada belasan warga yang mendapat serangan. Tiga di antaranya mendapatkan luka serius di bagian kaki.

Sekitar pukul 17.30 Wita, Ainul Yaqin, 53 tahun, warga Dusun Bangle Utara, Desa Pesanggarahan bergegas pulang dari rumah seorang temannya di Desa Perian. Udara sore menjelang malam itu cukup dingin. Langit sedikit mendung. Hujan belum lama berhenti.

Karena itu ia mengendarai sepeda motor dengan ekstra hati-hati. Namun tidak hanya karena jalanan yang licin, ia juga mewaspadai monyet hitam yang ia tahu sudah membuat luka dua orang warga oleh gigitannya.

Lokasi penyerangan monyet hitam di perbatasan Desa Perian dengan Pesanggrahan itu memang harus dilalui dengan hati-hati. Sebab ada jembatan kecil tanpa pembatas yang menghubungkan sungai cukup dalam.

Dari arah datang dan pergi di jembatan itu, terdapat tanjakan yang cukup panjang dan berkelok. Jalanan yang tidak disertai rambu-rambu lalu lintas dan pagar pembatas itu sudah banyak memakan korban nyawa.

Baca Juga :  Belajar Peduli dari Zulkifli, Petugas Linmas Kelurahan Ampenan Tengah

Di kiri dan kanan jalan terdapat rimbun batang pohon bambu yang menjulang. Saat itu Yaqin dengan pelan telah melewati jembatan. Di titik itu ia sudah merasa tenang sebab penyerangan sebelumnya terjadi di sebelum jembatan jika dari arah Desa Perian.

Namun siapa sangka, beberapa meter dari jembatan, tiba-tiba seekor monyet hitam dengan janggut putih melompat dari tebing dan jatuh di samping kanannya. Spontan Yaqin berhenti, lalu mengajak monyet bicara.

“Apa yang kamu lakukan sudah keterlaluan,” kata Yakin pada Monyet hitam yang memandangnya dengan geram.

Tapi bukannya pergi, apa yang dikatakan Yaqin justru terlihat semakin membuat si monyet hitam atau yang disebut warga sekitar ‘pitu’ itu terlihat semakin geram dan menyerang Yaqin. Melihat itu Yaqin pun tancap gas. “Setelah itu, saya rasakan kaki saya perih. Dan ternyata sudah ada darah. Robeknya sekitar 10 centimeter. Dalam sekali, sampai keliatan tulang kaki saya,” kata Yaqin.

Baca Juga :  Tunggang Langgang karena KPK?

Guru pendidikan kewarnegaraan itu pun segera ke rumah salah seorang bidan di dusunnya. Ia pun mendapat perawatan. Ada sekitar 8 jahitan. Malam harinya, kaki yang robek oleh gigitan monyet itu membengkak.

Yaqin penasaran, menurutnya monyet hitam itu seperti sangat terlatih untuk menyerang warga. Lokasi penyerangan yang di pilih pun sangat strategis. Kata Yaqin, korban yang sudah diserang memang ada tiga yang menyebabkan luka serius, tapi yang dikejar dan ada goresan-goresan kecil sudah belasan orang.

“Saya sangat khawatir jika mereka sampai menyerang warga di perkampungan,” tutur Yaqin.

Menurutnya, ada yang tidak beres dari kawanan monyet tersebut. Kendati belum bisa ia pastikan, tapi ia menduga kuat jika monyet-monyet itu keluar dari hutan karena rumahnya sudah dibabat habis. “Yang jelas pasti karena habitatnya diganggu. Kita tahu di hutan itu sekarang orang sudah nanam rumput gajah. Makanan mereka di sana sudah tidak ada,” jelas Yaqin sembari menahan sakit bekas gigitan pitu. (fatih/r5)

Berita Terbaru

Paling Sering Dibaca

Enable Notifications OK No thanks