Ngopi di kafe biasanya akan merogoh kocek lumayan banyak. Namun di Kedai Elbarca anda bisa memesan berbagai jenis kopi dengan harga cukup murah.
ALI ROJAI, Mataram

SUASANA malam itu cukup ramai di Kedai Elbarca. Kedai dengan ukuran yang tidak terlalu luas di Jalan Lalu Mesir Babakan terlihat padat pengunjung. Di sebelah timur terdapat sejumlah anak muda asyik menikmati kopi dengan gelas sloki.
Sesekali gelas sloki yang kosong dituangkan kopi dari teko. Pengunjung terlihat begitu menikmati kopi yang dihidangkan barista di kedai tersebut.
Malam semakin larut, para pengunjung masih asyik menikmati kopi. Pengunjung yang datang silih berganti memesan berbagai jenis kopi yang dijual dalam toples. Seperti Arabika Ijen Malang, Arabika Gayo Aceh, Arabika Wine Sapit, Robusta Kawi Malang, Robusta Sembalun, dan Mix Arabika-Robusta.
Pengunjung yang memesan kopi langsung dibuatkan oleh barista. Tanpa harus menunggu lama. “Kalau ada yang mesan langsung kita buatkan dari biji kopi yang sudah disangrai. Kopi yang kita buat dari biji kopi yang sudah diroasting rasanya akan lebih fresh daripada yang sudah dilembutkan duluan,” kata H Husni, pemilik Kedai Elbarca.
Pria asal Babakan tetap merendah. Ia mengatakan dirinya masih belajar usaha kopi. Kopi yang dijual di Kedai Elbarca per teko. Untuk harga tergantung jenis kopi yang dipesan.
Ia menjual kopi per teko mulai dari harga Rp 7 ribu sampai Rp 20 ribu lebih. “Satu teko bisa diminum berempat,” terangnya.
Ia ingin menghapus image terkait harga kopi di kafe mahal. Meski terkadang itu benar adanya. Dia ingin pengunjung bisa menikmati kopi yang rasanya seperti di kafe dengan harga kaki lima.
Dia tidak menampik harga kopi di kafe cukup mahal karena tempatnya yang bagus. Namun soal rasa tidak kalah dengan kopi yang ada di kedai atau tempat-tempat biasa. “Kalau di sini (Kedai Elbarca) tempatnya biasa, tidak mewah seperti di kafe,” ujarnya.
Husni mengambil kopi dari berbagai daerah. Bahkan ia juga turun ke Lombok Utara untuk mencari kopi pilihan. Sebagai pengusaha, Husni ingin memberikan yang terbaik bagi pengunjung. Kopi yang dinikmati menggunakan gelas sloki yang dituangkan dari teko bisa memberikan warna baru bagi penikmat kopi.
“Kita ndak pakai kopi yang sudah digiling atau yang sudah lembut duluan. Kalau ada yang pesan baru kita haluskan menggunakan mesin,” ujar Husni.
Ia ingin memfamiliarkan kopi yang dijajakannya dengan harga cukup murah. Jika dibandingkan dengan harga di kafe, kopi di Kedai Elbarca jauh lebih murah. Proses pembuatan juga menggunakan teknik modern tanpa ada ampas. Apalagi kopi yang disajikan di kedai-nya ini tidak hanya yang panas atau hangat, namun juga ada yang dingin.
“Tergantung selera, mau yang panas atau dingin. Kitajjuga ada susu telur madu jahe (STMJ) dan berbagai kuliner lainnya,” pungkasnya. (*/r3)