Jumat, 31 Maret 2023
Jumat, 31 Maret 2023

Melihat Parade Budaya Berbagai Suku Bangsa Tampil di Taman Mayura

Penampilan berbagai budaya daerah di Taman Mayura dikonsep seperti pesta rakyat. Masyarakat bisa menyaksikan dari depan panggung dan mengabadikan.

 

ALI ROJAI, Mataram

 

JALAN Tenun Cakranegara menuju Taman Mayura cukup padat Senin malam (23/5) lalu. Sejumlah kendaraan parkir di depan Taman Mayura.  Ada juga yang langsung masuk ke taman yang menjadi salah satu destinasi wisata di Kota Mataram tersebut.

Dari kejauhan terlihat jelas lampu panggung menyorot keluar. Dentuman suara musik juga terdengar jelas dari luar.

Suara musik dan lampu panggung berasal dari Taman Mayura. Saat koran ini masuk, di depan pintu masuk berjaga-jaga beberapa orang. “Silahkkan parkir kendaraannya di sebelah selatan,” kata salah seorang yang berjaga-jaga di Taman Mayura menyarankan.

Di dalam Taman Mayura atau tepatnya depan panggung menghadap barat terdapat sekitar ribuan warga berkumpul.  Mereka tidak ingin ketinggalan menyaksikan berbagai tarian dan budaya lainnya ditampikan masing-masing daerah pada penutupan Gebyar Budaya 2022 yang menjadi gawe Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB)  Bali. Di sisi lain, nampak  stand berjajar di pinggir kolam Taman Mayura yang memperkenalkan berbagai kerajinan dari daerah NTB.

Baca Juga :  Ombudsman Nilai Tarif Rapid Antigen di Mataram Sesuai Aturan

Tak lama kemudian acara yang ditunggu-tunggu masyarakat dimulai. Penampilan budaya masing-masing daerah dipentaskan. Tari Piring dari Sumatera Barat mengawali penampilannya  pada malam penutupan Gebyar Budaya tersebut. Tarian tradisional  yang dibawakan suku Minangkabau menyedot perhatian pengunjung yang hadir.

Tarian dengan alunan musik khas Minang ini menjadi perhatian pengunjung dengan gerakan yang lincah.  Terlihat para pengunjung mengabadikan gambar tari piring melalui ponsel genggam yang dibawanya.  Tepuk tangan meriah diberikan masyarakat usai penampilan yang cukup memukau penonton tersebut. “Acaranya bagus. Kita bisa mengenal budaya dari daerah lain,” kata Hariadi, seorang pengunjung.

Adi, sapaan karibnya sengaja datang ke Taman Mayura bersama keluarga untuk menyaksikan Gebyar Budaya 2022. Selain menyaksikan penampilan budaya, dia juga bisa melihat keindahan Taman Mayura pada malam hari. “Di sini juga bisa untuk refreshing,” tuturnya.

Sementara itu Kepala  Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB)  Bali I Made Dharma Suteja mengatakan,  pagelaran Gebyar Budaya sebagai wadah untuk memperkenalkan budaya-budaya yang ada di Indonesa agar dikenal secara luas oleh masyarakat.

Baca Juga :  Tarif Parkir di Kota Mataram Bakal Naik

Menurutnya, budaya yang sangat unik perlu dithau secara luas oleh masyarakat. Dia ingin membangun jaringan antara pemerintah pusat, daerah dengan komunitas, seniman, siswa, guru menjadi sebuah ekosistem kebudayaan yang kuat. “Meskipun  ini sangat sederhana tapi kita bisa mengivent-kan sebuah dokumentasi data-data yang kita miliki supaya bisa dinikmati oleh masyarakat,” tuturnya.

Gebyar Budaya berlangsung pada 21 sampai 23 Mei 2022. Pada malam penutupan menampilkan tarian tradisional NTB, pagelaran seni kreasi dari BPNB Bali, Jogja, Kalimantan Barat,  Sumatera Barat, Kepri, dan BPNB Aceh. “Kegiatan ini upaya mewujudkan salah satu agenda strategis kemajuan kebudayaan dengan menyediakan ruang bagi keragaman ekspresi budaya dan mendorong interaksi budaya untuk memperkuat kebudayaan yang inklusif,” terangnya.

Disamping itu lanjut dia, mengoptimalkan upaya konsolidasi dan pelibatan publik, pemerintah kabupaten/kota . Serta organisasi atau lembaga  masyarakat dibidang kebudayaan. Sehingga kegiatan ini  bisa menunjukkan warna-warni keberagaman budaya dimiliki yang menggambarkan identitas Indonesia. (*/r3)

 

Berita Terbaru

Paling Sering Dibaca

Enable Notifications OK No thanks