MATARAM-Jelang Pemilu dan Pilkada 2024, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Mataram akan turun ke sekolah melakukan sosialisasi dan edukasi politik. Sasarannya para siswa SMA dan SMK yang duduk dibangku kelas XI dan XII.
“Kalau kelas sepuluh usianya belum 17 tahun,” kata Kepala Bakesbangpol Kota Mataram Zarkasyi, kemarin.
Dijelaskan, sosialisasi dilakukan karena dari hasil survei kelompok milenial yang tak menggunakan hak pilih alias golongan putih (golput) paling banyak. Mereka belum memahami tentang dunia politik. Untuk itu dia menyarankan agar partai politik (parpol) dan calon legislatif (caleg) mendesain cara-cara kampanye dimedia sosial seperti di TikTok, facebook, dan Instagram.
“Tidak lagi menggunakan cara-cara konvensional. Anak-anak milenial sekarang kebanyakan waktunya bermain gadget,” ucap Zack, sapaan karibnya.
Menurutnya, untuk siswa kelas XI yang usianya 17 tahun bisa mencapai 25 persen dari jumlah siswa di sekolah tersebut. Sementara untuk kelas XII bisa mencapai 85 persen. “Jumlah pemilih pemula pada Pemilu bisa mencapai 35 persen,” kata Zack.
“Namun terkadang anak anggota dewan saja tidak tahu orang tuanya berasal dari partai mana karena tidak tertarik dengan dunia politik,” imbuh mantan Camat Mataram ini.
Menurutnya, ketidaktertarikan anak muda pada dunia politik dinilai karena pendekatan dilakukan caleg atau parpol kurang tepat. “Membuat anak muda tertarik politik triknya tidak sama dengan orang tua. Caleg dan parpol harus kreatif memanfaatkan media sosial,” saran Zack.
Misalnya dengan memanfaatkan TikTok karena anak muda sebagian besar memegang gadget. “Tidak dikumpulkan d satu tempat yang butuh biaya besar. Ini cara konvensional,” pungkasnya. (jay/r3)