Selasa, 28 Maret 2023
Selasa, 28 Maret 2023

Dewan Mataram Minta Pemkot Siapkan Solusi Permanen Tangani Abrasi

MATARAM-Abrasi menjadi ancaman nyata di Kota Mataram. Hampir setiap tahun ketika musim hujan dan gelombang besar datang, abrasi tak terelakkan di wilayah pesisir Kota Mataram khususnya di Kecamatan Sekarbela.

Sedikit demi sedikit bibir pantai kota Mataram tergerus abrasi. Ini membuat anggota DPRD Kota Mataram Dapil Sekarbela Syamsul Bahri meminta Pemkot bertindak cepat atas kondisi ini. “Harus segara disiapkan solusi jangka pendek dan jangka panjangnya karena sudah kita tahu kondisi ini pasti terjadi setiap tahun,” ucapnya, kemarin (3/2).

Jika dibiarkan, maka kondisi ini akan terus meresahkan warga. Khususnya mereka yang bermukim di dekat pesisir pantai. Satu persatu rumah warga ambruk rusak parah akibat diterjang gelombang yang menyebabkan abrasi. Lahan rumah mereka tergerus sehingga tidak bisa kembali membangun rumahnya yang rusak. Untuk itu, ia meminta rencana Pemkot Mataram melakukan relokasi harus segera direalisasikan.

Baca Juga :  Pemkot Senang Berwacana

“Karena sampai sekarang kondisi angin kencang itu masih meresahkan warga. Tadi malam bahkan tiba-tiba angin Barat itu berhembus kencang lagi dan gelombang cukup tinggi. Perlu dipikirkan juga solusi jangka panjangnya,” pintanya.

Selama ini, Pemkot Mataram dinilai hanya bergerak ketika ada masalah terjadi. Tetapi tidak melakukan upaya antisipasi. Pemasangan tanggul pasir saat terjadi abrasi menurutnya tidak akan menyelesaikan masalah. Pemkot Mataram diminta berkoordinasi dengan pemerintah pusat. Agar bisa mendapatkan solusi jangka panjang atas masalah abrasi ini.

Politisi PKS ini juga meminta Dinas Kelautan dan Perikanan turun melihat para nelayan. Karena beberapa hari terakhir mereka sudah tidak bisa melaut menangkap ikan. Sehingga mereka sangat membutuhkan bantuan sekadar untuk kebutuhan makan sehari-hari.

Baca Juga :  DLH Mataram Siapkan Satgas Awasi Tempat Pembuangan Sampah

“Tolong bantuan untuk warga kalau memang ada, diberikan. Karena kondisi seperti ini warga tidak bisa melaut,” pintanya.

Sejumlah warga kepada Lombok Post juga mengharapkan relokasi dan pembangunan Huntara bisa dilaksanakan segera. Menyusul, kondisi mereka saat ini serba sulit. Mereka sudah cukup lama mengungsi di rumah keluarganya. Akhirnya sebagian memilih kembali menempati rumah mereka yang sudah rusak parah.

“Mau bagaimana lagi. Kami tempati dan buat dinding seadanya. Cuma kalau malam kadang angin besar,” ujar Miskayanah salah satu warga. (ton/r3)

Berita Terbaru

Paling Sering Dibaca

Enable Notifications OK No thanks