MATARAM-Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram mengusulkan Rp 5 miliar pada anggaran dan pendapatan belanja daerah (APBD) Perubahan untuk pembelian kendaraan roda tiga pengangkut sampah di Kecamatan Cakranegara dan Sandubaya.
“Ini anggarannya besar karena roda tiga ukurannya cukup besar dan gunakan hidrolik,” kata Kepala DLH Kota Mataram HM Kemal Islam, pekan lalu.

Diutarakan, roda tiga dengan teknologi hidrolik ini dinilai penting untuk mendukung tempat pengeloaan sampah terpadu (TPST) Modern yang dibangun Agustus mendatang. “Kalau tidak salah sekitar 25 unit kendaraan untuk pengadaan tahun ini. Kita fokuskan dulu di dua kecamatan ini,” ujar Kemal.
Pengadaan akan dilakukan bertahap karena mempertimbangkan kondisi APBD Kota Mataram. Pihaknya juga berupaya mencarikan sumber-sumber pembiayaan untuk pengadaan kendaraan pengangkut sampah, terutama dari pokok-pokok pikiran (Pokir) anggota dewan.
“Alhamdulillah, anggota dewan juga mendukung program pemilahan sampah. Sekarang ini saya sedang menginventarisasi pengadaan dari pokir teman-teman anggota dewan,” kata Kemal.
Dituturkan, ada sekitar 40 persen kendaraan roda tiga yang perlu diganti di 325 lingkungan di Kota Mataram karena kondisinya sudah tidak layak. “Seperti di Kecamatan Sekarbela dan beberapa kecamatan lainnya sudah ada kendaraan roda tiga dari pokir,” ucapnya.
Camat Sandubaya Henny Suyasih mengatakan, roda tiga pengangkut sampah di Kecamatan Sandubaya ada biaya pemeliharaan di masing-masing kelurahan. Jadi jika ada yang rusak akan diperbaiki. “Kita juga sudah minta operator agar merawat roda tiga yang dibawanya. Jika sudah selesai digunakan agar dibersihkan,” ujar Henny.
Dia mengatakan, roda tiga pengangkut sampah di Kecamatan Sandubaya juga ada dari dana pokir dewan. Hanya saja untuk roda tiga dari pokir dewan belum ada biaya pemeliharaan. “Kita minta agar roda tiga dari pokir dewan dimanfaatkan untuk pengangkutan sampah, bukan untuk yang lain,” ucapnya.
Sejauh ini tambah dia, ada saja kendaraan roda tiga yang rusak. Namun masih bisa dimanfaatkan untuk mengangkut sampah di lingkungan. “Kalau yang rusak tidak maksimal mengangkut sampah,” pungkasnya. (jay/r3)