MATARAM-Rencana pelaksanaan ajang balap motocross internasional MXGP di Tohpati mendapat sambutan beragam dari masyarakat Kota Mataram. Secara umum, masyarakat menyambut penuh suka cita rencana event ini dan siap memberikan dukungan. Dengan catatan, penyelenggaraan event ini harus bisa melibatkan masyarakat setempat untuk bisa mendapatkan manfaat dari ajang bergengsi ini.
“Untuk pelaksanaan MXGP ini, memang masyarakat ada dua pandangan. Di satu sisi, masyarakat banyak yang mendukung. Di sisi lain ada yang mempertanyakan kaitannya dengan ketersediaan lahan pertanian,” jelas Ketua Karang Taruna Cakranegara Mahsan, kemarin (20/2).
Masyarakat banyak yang mendukung karena event MXGP diyakini akan memberikan dampak yang positif bagi warga di sekitar wilayah Cakranegara. Diyakini dampak ekonomi akan dirasakan warga sekitar ketika event ini berlangsung. Khususnya untuk menggeliatkan UMKM. Begitu juga dengan pemberdayaan anak muda dan masyarakat setempat.
“Makanya masyarakat kami mendukung dengan catatan anak muda dan warga diakomodir atau dilibatkan dalam event tersebut. Ketika mereka tidak mendapat manfaat, tentu akan ada kekecewaan dan reaksi dari warga,” ucap Mahsan.
Di sisi lain, ada masyarakat yang khawatir lahan pertanian di wilayah Cakranegara akan habis sehingga mereka akan kesulitan bertani. Meskipun lahan tersebut memang menjadi milik pengusaha dan sebagian warga di wilayah Tohpati hanya menjadi buruh tani penggarap lahan sawah tersebut.
“Buruh tani kehilangan mata pencaharian karena itu lahan produktif. Makanya, meskipun itu lahan milik Pak Farid Varindo. Tolong akomodir masyarakat di sekitar,” pinta Mahsan.
Ia berharap Ketua IMI NTB dr. HL Herman Mahaputra bisa menjalin komunikasi dengan camat, lurah maupun warga. Agar terbangun kesepahaman sehingga tidak muncul keluhan atau hal yang bisa mengganggu terwujudnya rencana penyelenggaranan event MXGP di Tohpati bulan Juli mendatang. “Kami dari warga ingin mendengar komitmen pelaksana event itu,” ucap mantan Ketua LPA Kota Mataram tersebut.
Anggota DPRD Kota Mataram Dapil Cakranegara I Gusti Bagus Hari Sudana Putra juga menilai rencana penyelenggaraan MXGP di Kota Mataram sebagai sesuatu yang baik. Hal ini akan berpengaruh pada pengembangan kawasan Cakranegara dan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Namun senada dengan Mahsan, ia meminta masyarakat jangan dibiarkan hanya menjadi penonton.
“Artinya masyarakat penggarap lahan pertanian yang ada di sana kemudian bagaimana? LP2B juga harus dipikirkan dan harus dipertahankan,” kata dia.
Kompensasi kepada lahan penggarap sawah dinilai Gus Ari, sapaannya tidak akan menyelesaikan masalah. Karena nantinya akan menyebabkan munculnya pengangguran baru begitu biaya kompensasi yang diberikan habis. Masyarakat dikatakannya butuh pekerjaan jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. “Saya mendukung dengan catatan jangan menelantarkan masyarakat yang sudah lama menggarap sawah di sana. Perhatikan juga LP2B Kota Mataram,” pinta politisi Demokrat tersebut.
Terpisah, Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Kota Mataram Indarto mengatakan jika lahan pertanian di Tohpati yang akan digunakan sebagai lokasi perhelatan MXGP bukan kawasan Lahan Sawah Dilindungi (LSD). Sehingga secara aturan, tidak ada masalah terkait pemanfaatan lahan tersebut menjadi sirkuit.
“Lahan itu awalnya memang masuk sebagai Lahan Sawah Dilindungi (LSD) sesuai Kepmen ATR Nomor 1589 tahun 2021. Setelah dilakukan verifikasi faktual dengan mempertimbangkan kriteria yang ada pada Juknis nomor 5 tahun 2022 dan verifikasi lapangan serta komitmen investor, Varindo kemudian mau membuat komitmen membangun dalam tiga tahun. Maka lahan itu dikeluarkan dari LSD sesuai dengan berita acara yang kami tandatangani oleh Kementerian ATR dan wali kota Bulan Oktober tahun 2022 lalu,” jelas Indarto.
Lahan ini bisa dipergunakan sesuai dengan peraturan zonasi yang ditetapkan Pemkot Mataram. Total ada sekitar 50 hektare lahan milik Farid Amir Thalib yang ada di kawasan Tohpati. Kawasan tersebut sudah dikeluarkan dari LSD. Sehingga ketika dialihfungsikan dari lahan pertanian untuk jadi pemukiman, bangunan atau sirkuit, hal tersebut tidak menjadi masalah. (ton/r3)