MATARAM-Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) meningkat drastis di awal tahun ini. Hingga minggu ketiga Januari 2023, tercatat ada 44 kasus DBD yang ditangani di puskesmas dan rumah sakit.
“Paling banyak kasus di Puskesmas Selaparang dan disusul di Puskesmas Mataram,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Mataram dr H Usman Hadi, pekan lalu.
Di tidak menampik kasus DBD di awal tahun ini ada tren peningkatan. Namun begitu tidak ada yang meninggal dari jumlah kasus tersebut. “Dari 44 kasus yang masih dirawat 13 orang, sisanya sudah sembuh,” terang Usman.
Dikatakan, kasus DBD tahun ini terjadi peningkatan dibandingkan pada Desember 2022 lalu sebanyak 15 kasus. “Peningkatan kasus DBD karena cuaca. Kadang hujan, kadang panas,” ucap Usman.
Dia meminta masyarakat yang demam-nya tidak turun dalam waktu dua hari agar segera ke fasilitas untuk memeriksakan diri. “Kasus kematian DBD biasanya karena telat penanganan. Jadi kalau ada gejala lagsung ke fasilitas kesehatan terdekat,” saran Usman.
Selain itu, pengasapan (fogging) tetap dilakukan jika ada kasus DBD agar masyarakat peduli. Jika ada kasus biasanya dilakukan pemeriksaan jentik dulu baru dilakukan fogging. “Kemarin kita lakukan fogging di Gebang,” ucapnya.
Dia meminta masyarakat bisa mengimbangi perubahan musim dengan membiasakan pola hidup bersih dan sehat. “Masyaraat harus mewaspadai penyebaran DBD dengan membersihlan lingkungan tempat tinggal,” pungkasnya.
Peningkatan kasus DBD disinyalir akibat kondisi cuaca musim hujan. Ketika beberapa hari cuaca panas kemudian tiba-tiba terjadi hujan beberapa hari terakhir, ini bisa memicu perkembangbiakan nyamuk DBD. Untuk itu, Usman meminta warga untuk menjaga kebersihan dan mencegah DBD dengan melakukan 3M (mengubur, menguras dan menutup) serta PSN (pemberantasan sarang nyamuk). (jay/r3)