Pelaksanaan Motorcross Grand Prix (MXGP) di Eks Bandara Selaparang diprediksi akan memiliki multiplier effect untuk kebangkitan perekonmian setelah dua tahun terpuruk akibat pandemi Covid-19.
Bahkan, beberapa jamaah haji jauh hari sudah mengemas sejumlah barang dan perlengkapan yang akan dibawa ke tanah suci nanti. Di Kecamatan Sekarbela Kota Mataram, pengemasan barang ini disebut dengan tradisi nyimpen.
“Kalau di lingkungan kami di Pande Mas Barat, Timur, Pande Besi dan Mas Mutiara, calon jamaah haji yang akan berangkat itu akan melakukan tradisi nyimpen di masjid sebagai salah satu persiapan untuk berangkat,” jelas Kepala Lingkungan Pande Mas Barat H Saofi, Selasa (23/5).
Pantauan Lombok Post, hingga pukul 02.00 Wita, api belum bisa dipadamkan. Pemadam Kebakaran Kota Mataram menurunkan empat unit mobil kebakaran. Mereka dibantu satu mobil water canon polisi.
Kondisi perekonomian Kota Mataram secara perlahan membaik seiring berlalunya masa pandemi Covid-19. Semua sektor berangsur normal meski belum pulih sepenuhnya.
Pembangunan teras udayana atau ruang kreatif segera ditender. Proyek dengan anggaran Rp 6,3 miliar saat ini masih tahap review dari Inspektorat Kota Mataram. “Minggu-minggu ini sudah bisa tender,” kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi, pekan lalu.
Pemerintah Kota Mataram mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemerika Keuangan (BPK) RI Perwakilan NTB untuk LKPD tahun 2022. Meski demikian, ada sejumlah temuan yang kemudian direkomendasi BPK RI yang mesti ditindakalanjuti dalam waktu 60 hari.
Puluhan wisatawan dari luar daerah Sabtu (20/5) pekan lalu beramai-ramai berkunjung ke Pantai Mapak Indah. Mereka datang jauh-jauh untuk melihat langsung kondisi konservasi penyu di pantai yang ada di Kota Mataram ini.
Pelaksanaan Motorcross Grand Prix (MXGP) di Eks Bandara Selaparang diprediksi akan memiliki multiplier effect untuk kebangkitan perekonmian setelah dua tahun terpuruk akibat pandemi Covid-19.
Bahkan, beberapa jamaah haji jauh hari sudah mengemas sejumlah barang dan perlengkapan yang akan dibawa ke tanah suci nanti. Di Kecamatan Sekarbela Kota Mataram, pengemasan barang ini disebut dengan tradisi nyimpen.
“Kalau di lingkungan kami di Pande Mas Barat, Timur, Pande Besi dan Mas Mutiara, calon jamaah haji yang akan berangkat itu akan melakukan tradisi nyimpen di masjid sebagai salah satu persiapan untuk berangkat,” jelas Kepala Lingkungan Pande Mas Barat H Saofi, Selasa (23/5).
Pantauan Lombok Post, hingga pukul 02.00 Wita, api belum bisa dipadamkan. Pemadam Kebakaran Kota Mataram menurunkan empat unit mobil kebakaran. Mereka dibantu satu mobil water canon polisi.
Kondisi perekonomian Kota Mataram secara perlahan membaik seiring berlalunya masa pandemi Covid-19. Semua sektor berangsur normal meski belum pulih sepenuhnya.
Pembangunan teras udayana atau ruang kreatif segera ditender. Proyek dengan anggaran Rp 6,3 miliar saat ini masih tahap review dari Inspektorat Kota Mataram. “Minggu-minggu ini sudah bisa tender,” kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi, pekan lalu.
Pemerintah Kota Mataram mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemerika Keuangan (BPK) RI Perwakilan NTB untuk LKPD tahun 2022. Meski demikian, ada sejumlah temuan yang kemudian direkomendasi BPK RI yang mesti ditindakalanjuti dalam waktu 60 hari.
Puluhan wisatawan dari luar daerah Sabtu (20/5) pekan lalu beramai-ramai berkunjung ke Pantai Mapak Indah. Mereka datang jauh-jauh untuk melihat langsung kondisi konservasi penyu di pantai yang ada di Kota Mataram ini.
Pelaksanaan Motorcross Grand Prix (MXGP) di Eks Bandara Selaparang diprediksi akan memiliki multiplier effect untuk kebangkitan perekonmian setelah dua tahun terpuruk akibat pandemi Covid-19.
Bahkan, beberapa jamaah haji jauh hari sudah mengemas sejumlah barang dan perlengkapan yang akan dibawa ke tanah suci nanti. Di Kecamatan Sekarbela Kota Mataram, pengemasan barang ini disebut dengan tradisi nyimpen.
“Kalau di lingkungan kami di Pande Mas Barat, Timur, Pande Besi dan Mas Mutiara, calon jamaah haji yang akan berangkat itu akan melakukan tradisi nyimpen di masjid sebagai salah satu persiapan untuk berangkat,” jelas Kepala Lingkungan Pande Mas Barat H Saofi, Selasa (23/5).
Pantauan Lombok Post, hingga pukul 02.00 Wita, api belum bisa dipadamkan. Pemadam Kebakaran Kota Mataram menurunkan empat unit mobil kebakaran. Mereka dibantu satu mobil water canon polisi.
Kondisi perekonomian Kota Mataram secara perlahan membaik seiring berlalunya masa pandemi Covid-19. Semua sektor berangsur normal meski belum pulih sepenuhnya.
Pembangunan teras udayana atau ruang kreatif segera ditender. Proyek dengan anggaran Rp 6,3 miliar saat ini masih tahap review dari Inspektorat Kota Mataram. “Minggu-minggu ini sudah bisa tender,” kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi, pekan lalu.
Pemerintah Kota Mataram mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemerika Keuangan (BPK) RI Perwakilan NTB untuk LKPD tahun 2022. Meski demikian, ada sejumlah temuan yang kemudian direkomendasi BPK RI yang mesti ditindakalanjuti dalam waktu 60 hari.
Puluhan wisatawan dari luar daerah Sabtu (20/5) pekan lalu beramai-ramai berkunjung ke Pantai Mapak Indah. Mereka datang jauh-jauh untuk melihat langsung kondisi konservasi penyu di pantai yang ada di Kota Mataram ini.