SELONG-Setelah menyalurkan bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi (rehab rekon) Rumah Tahan Gempa (RTG), tahun ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lotim akan berpindah ke rehab-rekon fasilitas umum. “Kami sedang merekapitulasi data fasilitas umum yang terdampak bencana gempa,” kata Kepala Bidang Rehabilitas dan Rekonstruksi Pascabencana BPBD Lotim Hadi Jayari pada Lombok Post, Kamis (31/3).
Hasil rekapitulasi ini nantinya akan diserahkan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk kemudian diverifikasi. Selanjutnya, setelah lolos tahapan tersebut, anggaran akan dikucurkan untuk memperbaiki fasilitas umum yang belum tersentuh bantuan tersebut.
Kata Jayari, masih banyak fasilitas umum yang belum tertangani. Di antaranya berupa mata air, saluran irigasi, jembatan, bendungan, fasilitas kesehatan, pendidikan, dan fasilitas umum lainnya. “BNPB sendiri meminta kita untuk mendata sebanyak mungkin fasilitas umum yang membutuhkan bantuan rehab-rekon,” tuturnya.
Anggaran yang disiapkan sendiri ditarget sekitar Rp 300 miliar atau 10 persen dari total APBD Kabupaten Lotim. Menurut Jayari, peluang ini tidak boleh diabaikan. Melihat kebutuhan perbaikan saat ini. Karena tidak hanya rehab-rekon fasilitas umum yang terdampak bencana gempa bumi saja, melainkan bencana lainnya.
“Longsor, banjir, angin puting beliung, dan bencana lainnya yang menyebabkan kerusakan fasilitas umum tersebut,” jelasnya.
Khusus untuk lembaga pendidikan, Jayari menyebut masih ada sekitar 40 sekolah terdampak bencana gempa bumi yang belum tertangani di Gumi Patuh Karya. Akan tetapi hal tersebut akan diperbaiki melalui dana tak terduga APBD Pemkab Lotim.
“Anggarannya sesuai data kerusakan mencapai Rp 16 miliar. Saat ini masih di BPKAD,” tuturnya.
Sekretaris BPBD Lotim Muzakir menerangkan, dalam aturan terbaru, tidak ada lagi program pembangunan fisik yang bersumber dari APBD untuk BPBD Lotim. Namun dalam tahapan rehab-rekon ini, pihaknya diminta untuk melakukan pendataan.
“Ini juga tentu akan kita kerjakan. Melihat kebutuhan dari masih banyaknya fasilitas umum yang belum tersentuh bantuan,” kata Muzakir. (tih/r5)