MATARAM-Kepala Dinas Sosial (Dinsos) NTB H Ahsanul Khalik meluncurkan buku yang mengangkat kiprah H Zulkieflimansyah selama menjabat sebagai Gubernur NTB. ”Semoga launching buku ini diikuti dengan kerja kita yang baik,” kata Zul saat memberi sambutan, kemarin (29/6).
Zul mengapresiasi apa yang dilakukan Khalik. Launching buku dengan judul seni berpikir dan bekerja ala Bang Zul, mendayung menenangkan badai, bahkan disebutnya sebagai peristiwa besar.
Dalam sambutannya, gubernur menyebut kerap menghadiri launching buku. Semasa menjadi mahasiswa hingga anggota DPR RI. Ada puja puji dan tepuk tangan yang diberikan. ”Tapi setelah tidak menjabat, seperti tidak kenal lagi,” ujarnya.
Pujian ketika menjabat merupakan hal biasa, sebut Zul. Begitu juga dengan kritik. Bahkan sebagai kepala daerah, kritik menjadi sesuatu yang lumrah. Diterima setiap saat.
”Setelah puja puji, akan ada kritik. Itu kita maknai sebagai proses biasa. Tidak selamanya juga saya berdiri menjadi gubernur,” tutur Zul.
Sementara itu, Kepala Dinsos NTB sekaligus penulis buku H Ahsanul Khalik mengatakan, karyanya bukan lahir dari pohon politik. Tapi merupakan buah dari pohon keilmuan. ”Kebetulan saya sedang mengikuti program S-3 di UIN Mataram,” kata Khalik.
Melalui buku ini, Khalik ingin generasi berikut bisa meneladani sosok Zul sebagai gubernur. Selama ini, ia melihat ada euphoria ketika melihat pemimpin maupun tokoh melakukan kesalahan. Kemudian menghujatnya melalui media sosial.
”Ada pepatah arab mengatakan, musibah yang paling besar itu ketika kita tertawa melihat musibah itu. Saya melihat konteks itu sedang terjadi di kita,” bebernya.
Khalik menyebut, seorang pemimpin sudah pasti memiliki kekurangan. Tapi bukan berarti hanya berfokus di sana. Ada hal-hal baik yang mengiringinya. Ketika ada yang tidak baik, ada cara elegan untuk menyampaikannya.
”Makanya saya ingin membangun ghirah. Memberi penghargaan kepada hal baik yang dilakukan pemimpin,” tutur Khalik. (dit/r5)