MATARAM-Ekonomi dan pariwisata di kawasan utara, Kabupaten Lombok Utara (KLU) bakal semakin menggeliat. Seiring dengan turunnya restu pemerintah pusat terhadap pembangunan Jalan Lingkar Utara (Jalinkra) pada tahun depan.
”Efek ekonominya akan sangat luar biasa,” kata Bupati KLU Djohan Sjamsu, Senin (5/12).
Djohan menyebut telah meminta dukungan Gubernur NTB Zulkieflimansyah, agar proyek bisa terealisasi. ”Ini jalan belum dibagusin saja, di sana sudah ada hotel. Artinya apa, investasi ekonomi akan semakin bagus lagi besok kalau jalannya baik. Berdampak juga pada tenaga kerja dan segala macamnya,” beber Djohan.
Pembangunan Jalinkra disebut Djohan merupakan rencana lama. Sebagian proses pembebasan lahannya bahkan telah dimulai ketika ia menjabat sebagai Bupati KLU untuk periode pertama, yakni sekitar tahun 2010 hingga 2015.
Namun, proses peningkatan jalan tidak berlanjut setelahnya. Hingga Djohan kembali mengupayakan pada 2022, sehingga Jalinkra bisa direalisasikan tahun depan. ”Itu kenapa saya ingin pak gubernur supaya ikut mendorong juga, agar bisa cepat ditangani di 2023,” ujarnya.
Keberadaan Jalinkra akan sangat membantu aksesibilitas ekonomi maupun pariwisata. Rencananya jalan ini akan dibangun sepanjang sekitar 10 kilometer, dari Tanjung hingga ke Gangga. Dengan perkiraan biaya mencapai Rp 700 miliar.
Menjelang tutup tahun 2022, Djohan mendapat kabar baik. Jalinkra masuk sebagai salah satu proyek prioritas nasional untuk Provinsi NTB pada 2023. Sehingga bisa dipastikan proyek tersebut mulai digarap di tahun depan.
”Ini akan menghubungkan Kecamatan Tanjung dan Gangga dengan lebih baik. Tentu transportasi ke wilayah timur, terutama daerah wisata akan lebih lancar,” jelasnya.
Terkait dengan rencana pembangunan Jalinkra, Gubernur NTB Zulkieflimansyah mendukung penuh. Apalagi tujuannya sangat baik. ”Insya Allah bisa terealisasi segera,” kata Zul.
Sebelumnya, Kepala Bappeda KLU Parihin mengatakan, pembangunan Jalinkra sudah mendapatkan lampu hijau Bappenas. Tim teknis Kementerian PUPR dan Bappenas juga telah turun melakukan peninjauan lokasi.
”Jalan lingkar ini memang perjalanannya panjang. Sama Bappenas saja sudah beberapa kali ketemu,” kata Parihin. (dit/r5)
