MATARAM-Pemenuhan vaksinator dikebut Dinas Kesehatan (Dikes) NTB. Bulan ini, 3.000 vaksinator ditargetkan tuntas menjalani pelatihan.
”Vaksinator ini berproses. Kita juga berpacu dengan waktu,” kata Kepala Dikes NTB dr H Lalu Hamzi Fikri.
Fikri mengatakan, sejauh ini sudah lebih dari 50 persen vaksinator yang telah dilatih. Mereka juga mulai menjalankan tugasnya, untuk melakukan vaksinasi tahap kedua, dengan sasaran lansia serta pelayan publik. ”Sisanya kita kebut untuk bisa tuntas di Maret ini,” tuturnya.
Vaksinator memegang peranan penting dalam percepatan vaksinasi. Apalagi jumlah sasaran vaksin akan semakin banyak. Di tahap pertama saja, dengan sasaran tenaga kesehatan, jumlah mereka yang divaksin sekitar 30 ribu orang.
Di tahap kedua, jumlah sasarannya semakin banyak sekitar 728.401 orang. Diprioritaskan untuk lansia, petugas pelayan publik seperti ASN serta TNI/Polri, pedagang pasar, anggota dewan, hingga wartawan.
Kemudian berdasarkan surat edaran yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes terdapat kelompok sasaran tambahan. Seperti, komorbid, penyintas covid, ibu menyusui, dan sasaran tunda.
Kelompok komorbid, diperbolehkan menerima vaksin. Tentu dengan syarat. Misalnya untuk hipertensi, bisa divaksinasi jika kondisi tekanan darahnya di bawah 180/110 MmHg. Diabetes jika belum ada komplikasi akut serta penyintas kanker.
Untuk vaksinasi tahap kedua ini, dilakukan dari Maret hingga April. Selama dua bulan itu, Fikri menargetkan paling tidak bisa dilakukan vaksinasi terhadap 90 persen sasaran.
”Minimal 90 persen, untuk vaksinasi atau suntikan pertama bisa kita selesaikan paling telat di akhir April nanti,” jelas Fikri.
Dengan jumlah sasaran yang semakin banyak, tentu harus diimbangi vaksinator juga. Sehingga percepatan vaksin bisa dilakukan pemprov. Apalagi ketika nanti masuk pada tahap ketiga. Dengan sasaran masyarakat umum yang di NTB, jumlahnya sekitar 2,7 juta jiwa.
”Kita kejar 70 persen jumlah penduduk untuk divaksin. Saya inginnya bisa lebih dari itu, kalau lebih banyak kan lebih bagus,” tandasnya.
Upaya menambah jumlah vaksinator juga dilakukan jajaran TNI Polri. Dengan membentuk batalyon vaksinator. Ada 1.200 tenaga kesehatan TNI-Polri yang bakal dilibatkan dalam proses vaksinasi. Yang bergabung dalam vaksinator dari pemprov NTB.
Kabiddokkes Polda NTB Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim mengatakan, total 2.400 vaksinator yang disiapkan. Mereka akan turun menjalankan proses vaksinasi di seluruh kabupaten/kota di NTB. ”Tim vaksinator itu sudah dilatih,” ujarnya.
TNI-Polri juga menurunkan tim yang untuk melakukan pencatatan dan monitoring. Mereka membantu vaksinator untuk menjalankan vaksinasi. ”Jadi, khusus vaksinator bertugas sebagai screaning dan penyuntikan,” ungkapnya. (dit/r5)