MATARAM-Pemprov NTB akan memberikan pelayanan maksimal bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI). Salah satunya dengan menyiapkan lounge khusus PMI di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM).
”Kami siapkan di bandara, karena PMI ini sangat berjasa,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB I Gede Putu Aryadi.

Gede menyebut, PMI merupakan pahlawan devisa. Mereka ikut menggerakkan perekonomian daerah dan negara. Sehingga menjadi kewajiban bagi pemerintah untuk bisa memberikan pelayanan terbaik dan maksimal bagi PMI.
Ruangan khusus bagi PMI tersebut rencananya dimulai pada 14 Desember. Hasil kolaborasi pemprov bersama Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI). Peluncuran lounge PMI dilakukan bersamaan dengan pemberangkatan sekitar 100 PMI.
Diharapkan keberadaan lounge PMI bisa memberikan kenyamanan bagi PMI ketika berada di BIZAM. Mulai dari saat keberangkatan ke luar negeri hingga nanti kembali pulang ke Provinsi NTB. ”Nanti di sana kan ada layanan khusus juga, seperti makan dan minum untuk PMI NTB,” sebut Gede.
Dalam catatan Badan Pusat Statistik (BPS) NTB, dari Januari hingga April, total kiriman uang dari luar negeri atau remitansi itu mencapai Rp 264,5 miliar. Dikirim melalui Bank Indonesia dan PT Pos Indonesia. Rinciannya, Rp 163,7 miliar dari PT Pos dan Rp 100,8 miliar dari sejumlah bank.
Untuk remitansi triwulan I yang dikirim melalui perbankan jumlahnya mencapai Rp 72,16 miliar dan triwulan II hingga April angkanya sebanyak Rp 28,63 miliar. Adapun di PT Pos Indonesia, pada triwulan I mencapai Rp 85,53 miliar dan triwulan II di April sebesar Rp 79,17 miliar.
Dari data BPS, remitansi terbesar di April melalui perbankan dikirimkan dari PMI yang bekerja di Arab Saudi, yakni 54,83 persen. Kemudian Uni Emirat Arab 21,53 persen; Jepang 1,16 persen; Malaysia 0,64 persen; Qatar 0,5 persen; Singapura 0,22 persen; dan negara lainnya sebanyak 31,10 persen.
Gede mengatakan, remitansi PMI harus dikelola dengan baik. Setiap bulan ada sekitar Rp 25 miliar remitansi yang dikirimkan PMI ke keluarga mereka di NTB. Uang yang cukup banyak itu, bisa sangat bermanfaat ketika dikelola dengan baik.
Pada tahun lalu, remitansi PMI NTB yang dicatat Bank Indonesia (BI) mencapai Rp 1,02 triliun. Kondisi lebih baik tercatat pada tahun 2020 dan 2019, dengan masing-masing remitansi sebanyak Rp 1,21 triliun.
Menurut Gede, edukasi terkait pengelolaan remitansi kepada PMI, terutama keluarga mereka di kampung halaman, menjadi sangat penting. Agar uang remitansi tersebut tidak dihabiskan hanya untuk hal-hal yang kurang bermanfaat. (dit/r5)