MATARAM-Gubernur NTB Zulkieflimansyah memastikan tetap membuka ruang evaluasi terhadap penyelenggaraan event balap internasional. ”Selalu ada ruang untuk terus berbenah dan memperbaiki diri,” kata Zul.
Di awal pekan pertama Maret 2023, Pertamina Mandalika International Street Circuit telah menggelar balapan World Superbike (WSBK). Ini merupakan event pembuka untuk balapan internasional di Provinsi NTB pada tahun ini.
WSBK disebut-sebut sukses digelar. Terutama dari sisi jumlah penonton, yang mencapai sekitar 59 ribu orang. Jauh lebih tinggi dibandingkan event WSBK 2022 yang penontonnya tercatat sebanyak 45.517 orang.
Zul menyebut kesuksesan tersebut merupakan modal besar bagi pemerintah daerah. Yang membuat semakin percaya diri untuk menyelenggarakan event kelas dunia di Provinsi NTB. ”Tentu dengan perbaikan dan pembenahan, pemda juga banyak belajar, ini membuat semakin percaya diri di pelaksanaan event berikutnya,” ujarnya.
Setiap event balapan internasional di Pulau Lombok maupun Pulau Sumbawa, diharapkan Zul memberikan dampak positif. Terutama terhadap perekonomian masyarakat di sekitar lokasi acara. Karena itu, pemerintah membuka ruang seluas-luasnya bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk bisa terlibat langsung.
Saat WSBK kemarin, Lombok Sumbawa Fair (LSF) menjadi wadah bagi UMKM. Secara khusus, Zul menginginkan agar LSF bisa terus hadir. Menjadi side event reguler di Pertamina Mandalika International Street Circuit. ”Jadi setiap ada event balap internasional di Sirkuit Mandalika, di dalamnya akan ada LSF,” katanya.
Akan ada beberapa perbaikan untuk event LSF. Sehingga penyelenggaraan LSF di tahun berikutnya bisa lebih sempurna. Karena itu, pembenahannya nanti akan meliputi areal UMKM, agar ada juga pelaku UMKM dari luar Provinsi NTB ikut berpartisipasi, hingga soal atraksi seni budaya maupun acara lain yang beragam.
Menurut Zul, kehadiran LSF yang kontinyu, menyertai event balap internasional, akan memberikan warna lain. ”Itu juga bisa menjadi daya tarik agar orang mau datang,” ujarnya.
Katanya, LSF harus bisa menjadi kata kunci strategis. Yang bisa memicu dan memacu pelaku UMKM lokal, untuk bisa memasarkan produknya hingga ke luar Provinsi NTB atau bahkan hingga ke luar negeri.”Jadi tidak saja disegani di tingkat nasional, tapi juga bisa mendunia,” tegasnya.
Untuk mewujudkan itu, Gubernur meminta Kepala OPD, terutama Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pariwisata, harus memanfaatkan setiap momen event internasional. Tidak saja dilihat dari sisi olahraganya, tapi harus juga mencari sisi lain yang menarik. Seperti keramahtamahan masyarakat dan budaya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Lombok Tengah (Loteng) Lendek Jayadi mengatakan, event-event dunia harus berlangsung dengan baik. Karena pelaksanaannya hingga beberapa tahun ke depan di kawasan Mandalika.
Untuk itu, harus ada pembelajaran yang dipetik dari peningkatan penonton. Seperti peningkatan hospitality di daerah, dari sisi transportasi, akomodasi, konsumsi, souvenir yang harus saling mendukung.
”Energi kebaikan ini mari dikumpulkan untuk menata pengelolaan manajemen event baik di desa wisata, daerah, nasional, internasional,” katanya. (dit/r5)