Jumat, 9 Juni 2023
Jumat, 9 Juni 2023

Sampah di Gili Trawangan Akan Dikelola dengan Teknologi RDF

MATARAM-Pengelolaan sampah di Gili Trawangan jadi fokus pembenahan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). ”Masalah sampah harus segera ditangani, karena di pariwisata, syarat utama agar nyaman itu harus bersih,” kata Staf Khusus Kepala Bappenas Ervan Maksum.

Pengelolaan sampah di tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) masih menjadi masalah utama di Gili Trawangan. Polanya masih menggunakan pembakaran dengan mesin insinerator. Yang menurut Ervan tidak cocok untuk diterapkan di destinasi wisata.

Karena itu, pendekatan yang akan dilakukan Bappenas, kata Ervan, dengan menggunakan teknologi refused derived fuel (RDF). Sampah akan melalui proses homogenizers menjadi ukuran lebih kecil atau dibentuk menjadi pelet.

Dengan teknologi RDF, industri pariwisata dan rumah tangga di Gili Trawangan yang menghasilkan sampah, harus melakukan pemilahan. Cara ini disebut Ervan, telah diterapkan di Bali.

Baca Juga :  TPS Karang Baru Ditutup, Sejumlah Warga Tetap Nekat Buang Sampah

”Di Bali dengan RDF, dipilah. Ini sudah terbukti dan murah. Untuk pariwisata itu paling cocok,” ujarnya.

Pemda Lombok Utara juga menaruh atensi terhadap persoalan yang sama. Pada Mei 2022, Wakil Bupati Lombok Utara Danny Karter Febrianto sempat meninjau langsung TPST di Gili Trawangan. ”Solusinya sedang kita komunikasikan dengan stakeholder terkait,” ujar Danny.

Persoalan sampah di tiga Gili, khususnya di TPST Gili Trawangan cukup serius. Apalagi volume sampah setiap harinya mencapai 18-20 ton. Sehingga butuh langkah konkret bersama mengatasi hal itu.

Ada beberapa opsi penanganan yang dibahas. Di antaranya inventarisasi infrastrukturnya, pengelolaan hingga SDM. Namun ada beberapa opsi yang juga harus dibicarakan kembali mengingat hal.itu membutuhkan kajian.

Mengenai usulan keterlibatan pihak ketiga, Danny masih belum berkomentar. Namun dia mengatakan, ada usulan pelaku wisata untuk pengelolaan mandiri dengan melibatkan UPTD Persampahan DLH dan masyarakat.

Baca Juga :  Ruang Isolasi Covid Penuh, RS di NTB Diminta Tambah Kapasitas Tempat Tidur

”Opsi-opsi kerjasama dengan badan usaha atau swasta sempat dibicarakan. Apapun hasilnya nanti, itu kesepakatan kita bersama,” katanya.

Berbicara soal sampah di TPST Gili Trawangan, Danny mengaku ada muncul opsi penggeseran. Namun hal ini masih belum mencapai kata kesepakatan bersama.

Mengenai keterbatasan SDM di TPST Gili Trawangan, politisi Gerindra ini mengatakan itu menjadi evaluasi bersama. Sebab di satu sisi, SDM pemerintahan terbatas dengan sampah yang mencapai 20 ton per harinya.

”Ketika ada hasil masukan, nanti akan kita sampaikan.  Yang jelas bagaimana kita konsentrasi menangani sampah di tiga Gili, khususnya Trawangan,” tandasnya. (dit/r5)

Berita Terbaru

Paling Sering Dibaca

Subscribe for notification