MATARAM-Sebanyak 873 Pekerja Migran Indonesia (PMI) pulang ke NTB di masa libur Hari Raya Idul Fitri. Dari jumlah tersebut, 74 orang di antaranya merupakan PMI terkendala.
”Dideportasi karena ada beberapa pelanggaran yang dilakukan,” kata Kepala UPT Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) NTB Abri Danar Prabawa, kemarin (13/5).
Abri mengatakan, 873 PMI tersebut pulang di periode 25 April hingga 9 Mei. Didominasi PMI yang habis kontrak sebanyak 795 orang; 74 PMI yang dideportasi; dua orang PMI hasil pencegahan; dan dua orang lainnya pulang dalam kondisi telah meninggal dunia. ”Kepulangannya melalui Bandara Zainuddin Abdul Madjid,” ujarnya.
Jika berdasarkan daerah asal, PMI dari Lombok Timur yang terbanyak pulang di masa libur lebaran, yakni 427 orang. Lombok Tengah 254 orang; Lombok Barat 83 orang; Sumbawa 46 orang; Lombok Utara 24 orang; Kota Mataram 14 orang; Sumbawa Barat 12 orang; Bima 8 orang; dan Dompu 5 orang.
Ratusan PMI tersebut pulang dari 18 negara penempatan. Kata Abri, Malaysia masih menjadi negara yang mendominasi kepulangan PMI, dengan jumlah 674 orang atau 77,32 persen. Disusul dengan Arab Saudi sebanyak 95 orang PMI dan Brunei Darussalam 31 orang PMI.
Selanjutnya ada Uni Emirat Arab dengan 25 orang PMI. Singapura 17 PMI. Qatar dan Taiwan masing-masing enam orang PMI. Hongkong serta Bahrain dengan tiga PMI. Oman, Syria, dan Amerika Serikat dua PMI. Lalu, Mesir, Kuwait, Jordan, Moroko, Iraq, dan Jerman masing-masing satu PMI.
”Malaysia masih tetap menjadi yang terbanyak untuk negara tujuan PMI kita,” kata Abri. (dit/r5)