MATARAM–Direktur Utama RSUD Provinsi NTB dr H Lalu Herman Mahaputera meminta masyarakat untuk tidak panik soal peningkatan kasus Covid-19 varian Omicron di NTB. Ia meyakinkan bahwa kapasitas fasilitas kesehatan di rumah-rumah sakit mencukupi sesuai kapasitasnya.
“Jangan lihat kasusnya yang tinggi, tapi lihat kesiapan faskes terutama di rumah sakit,” tegasnya ditemui Selasa (15/2/2022).
Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (Persi) NTB mengatakan, Persi NTB menyiapkan empat ribu lebih rawat inap atau kamar tidur bagi pasien. Termasuk rawat inap bagi isolasi pasien yang dinaikkan menjadi 225 kamar. Ia pun memerintahkan semua rumah sakit, untuk menyiapkan rawat inap atau kamar tidur menjadi 50 persen dari total rawat inap saat ini.
Selain rawat inap, Persi NTB juga mengharuskan semua rumah sakit untuk memiliki tabung oksigen. Dari informasi penyedia, diakui telah disiapkan seribu tabung oksigen kecil. Artinya, untuk tabung oksigen ini NTB sudah siap bahkan overload.
“Dendeq pada saling singgaq (jangan pada saling pinjam, red). Termasuk RSUD Provinsi NTB akan membeli seratus tabung atau lebih untuk berjaga-jaga,” ujar dokter Jack, akrab disapa.
Pada kesempatan itu, dokter Jack menjelaskan perbedaan penanganan varian Delta dengan Omicron. Saat varian Delta melanda, diakui semua kelabakan lantaran pasien sudah masuk ke dalam rumah sakit sementara kapasitas faskes belum memadai. Beda dengan varian Omicron saat ini, diyakini faskes sudah sangat siap mengantisipasi.
“Kita akan panik jika keterisian rawat inap itu sudah mencapai 80 persen. Sekarang belum signifikan,” tukas mantan Dirut RSUD Kota Mataram ini. (ewi/r10)