MATARAM-Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan menggelar webinar literasi digital untuk komunitas digital di wilayah Bali-Nusa Tenggara, Selasa (28/3) pagi, pukul 10.00 WITA.
Mengusung tema ”Waspada Rekam Jejak Digital di Internet”, diskusi virtual (online) itu menghadirkan narasumber: Kepala Balai Teknologi Informasi dan Data Pendidikan Dikbud NTB Agus Siswoaji Utomo, Kepala Cabang Dinas Dikbud Lombok Tengah Syarif Hidayatullah, Kadis Kominfotik NTB Najamuddin Amy, dan Fitta Mamita sebagai moderator.

”Diskusi gratis ini bisa diikuti dengan cara mendaftar ke link registrasi peserta di https://s.id/pendaftaranbalinustra2803. Selain mendapat e-sertifikat, panitia juga menyediakan hadiah e-money sebesar Rp 1.000.000.- untuk 10 peserta yang beruntung,” tulis Kemenkominfo dalam rilisnya kepada awak media, Senin (27/3).
Kemenkominfo menjelaskan, berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan Kemenkominfo dan Katadata Insight Center pada 2021, didapatkan skor atau tingkat literasi digital masyarakat Indonesia sebesar 3.49 dari 5.00. Dengan skor tersebut, tingkat literasi digital di Indonesia masuk dalam kategori ”sedang”.
”Secara keseluruhan, Indeks Literasi Digital Indonesia 2021 mencapai 3.49 dari skala 1-5, naik dari pencapaian tahun sebelumnya 3.46,” tulis Kemenkominfo.
Webinar literasi digital di lingkungan komunitas merupakan salah satu upaya Kemenkominfo untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat (komunitas) menuju Indonesia #MakinCakapDigital. ”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia pada tahun 2024,” tambah Kemenkominfo.
Terkait tema diskusi, Kemenkominfo menegaskan, rekam jejak digital yang ditinggalkan saat berselancar di internet bersifat abadi dan susah menghapusnya. Namun, para pengguna internet seringkali tidak menyadari adanya rekam jejak yang ditinggalkan di dunia maya.
Untuk itu, Kemenkominfo mengingatkan agar para pengguna digital melindungi data pribadi, serta reputasi online melalui rekam jejak digital yang tertinggal saat berselancar dan menggunakan internet. ”Baik jejak digital yang pasif maupun yang aktif,” tegasnya.
Untuk diketahui, program #literasidigitalkominfo tahun ini mulai dilaksanakan sejak 27 Januari 2023. Program yang digelar Kemenkominfo berkolaborasi dengan Siberkreasi dan 18 mitra jejaring ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.
Tahun ini, program Indonesia Makin Cakap Digital (IMCD) menargetkan 5,5 juta warga masyarakat sebagai peserta, utamanya yang belum pernah mengikuti kegiatan literasi digital. IMCD sendiri bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman.
Program IMCD selalu membahas setiap tema dari sudut pandang empat pilar utama. Yakni, kecakapan digital, etika digital, keamanan digital, dan budaya digital. Skor tertinggi indeks literasi digital Indonesia diraih pilar budaya digital (digital culture) dengan skor 3.90.
”Diikuti etika digital (digital ethics) dengan skor 3.53 dan kecakapan digital (digital skill) sebesar 3.44. Keamanan digital (digital safety) mendapat skor terendah, 3.10 atau sedikit di atas sedang,” urai Kemenkominfo.
Program IMCD diperlukan, karena berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan We Are Social, pengguna internet dan media sosial di Indonesia pada periode 2021-2022 telah mencapai 220 juta orang. ”Padahal, pada 2019, jumlah itu tak lebih dari 175 juta orang,” jelasnya.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo. (zad/r10)