Senin, 5 Juni 2023
Senin, 5 Juni 2023

Antisipasi Covid XBB, Pengawasan di Pintu Masuk NTB Diperketat

MATARAM-Pemprov NTB kembali meningkatkan pengawasan di pintu masuk setelah munculnya subvarian omicron XBB. ”Kewaspadaan dari pemerintah tetap tinggi. Begitu juga dengan pengawasan, tetap berlaku ketat, terutama di bandara,” kata Sekda NTB Lalu Gita Ariadi.

Protokol kesehatan tetap berlaku. Meski kasus covid di Provinsi NTB melandai selama beberapa pekan terakhir. Kini kewaspadaan perlu ditingkatkan setelah muncul varian covid baru, yakni XBB. Subvarian dari Omicron tersebut membuat kasus covid harian di Singapura melonjak drastis.

Kondisi serupa tentu tidak diharapkan terjadi di Provinsi NTB. Gita mengatakan, peningkatan kewaspadaan dan pengawasan yang ketat di bandara menjadi kunci. Sebab, NTB dan Singapura telah terhubungan melalui penerbangan langsung per 16 Oktober lalu.

Adanya penerbangan langsung berpotensi menjadi pintu masuk subvarian omicron XBB ke NTB. ”Kami tetap mencermati fenomena di Singapura. Yang penting juga cara kita mencegah dari sini, melalui vaksin booster dan protokol kesehatan,” ujarnya.

Pekan ini, Provinsi NTB sempat dibuat heboh akibat pengumuman dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Menyebut kasus pertama covid XBB merupakan pasien yang baru pulang dari Lombok.

Baca Juga :  Program PKK Harus Mampu Menumbuhkan Ketahanan Keluarga 

Kemenkes melalui juru bicaranya Mohammad Syahril mengumumkan kasus perdana subvarian Omicron XBB1 di Indonesia. Dengan pasien pertama seorang perempuan berinisial JK, 29 tahun.

JK merupakan warga Kota Surabaya, Jawa Timur. Syahril menyebut JK tertular XBB1 setelah pulang dari Lombok. Dia dinyatakan positif XBB dengan gejala batuk, pilek, dan demam. Setelah dinyatakan positif pada 26 September, JK melakukan isolasi dan sembuh pada 3 Oktober.

Kabar ini kemudian beredar luas di media. Dinas Kesehatan (Dikes) NTB lantas melakukan penelusuran. Berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan Dikes Jawa Timur. Termasuk mengontak JK.

”Kami cek itu ke KKP. Dan memang tidak ada transit dari NTT ke NTB. Semua pesawat dari NTT itu ke Surabaya, tidak transit di NTB,” jelas Fikri.

Dalam data kasus covid di NTB, nama JK tidak ada dalam daftar mereka yang positif di Provinsi NTB dalam rentang waktu September hingga Oktober. ”Kami juga telusuri di data all new record, tidak ada pasien JK ini,” ujarnya.

Baca Juga :  Kebakaran Tidak Pengaruhi Pendakian Rinjani

Ia menyebut, tim surveilans tidak pernah mendapat notifikasi dari wilayah lain maupun kontak erat pasien tersebut di Provinsi NTB. Untuk menegaskan itu juga, tim telah mengkonfirmasi kepada pasien JK soal kepastian riwayat bepergiannya dari Lombok.

”Pernyataan dari JK, dia tidak ke Lombok. Itu yang perlu kami pegang,” tegas Fikri.

Menurut Fikri, penting bagi Pemprov NTB untuk meluruskan informasi yang beredar luas di masyarakat terkait pasien JK. Apalagi JK merupakan pasien pertama yang terpapar covid subvarian Omicron XBB di Indonesia.

Saat ini, kasus covid di Provinsi NTB masih dalam kondisi terkendali. Berada pada level 1. ”Kami tentunya tidak ingin isu-isu seperti ini berdampak buat NTB yang sedang bersiap menyambut event-event internasional,” tandasnya. (dit/r5)

Berita Terbaru

Paling Sering Dibaca

Subscribe for notification