MATARAM-Inspektorat NTB mulai menelusuri pihak-pihak yang mencatut nama Gubernur NTB Zulkieflimansyah, untuk mendapatkan keuntungan pribadi. ”Kalau dia ASN, kami akan ambil tindakan tegas kalau terbukti,” kata Inspektur Inspektorat NTB Ibnu Salim.
Beberapa pekan terakhir, sejumlah oknum yang mengaku-ngaku orang dekat gubernur, mengiming-iming masyarakat agar bisa lulus pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) maupun jabatan tertentu, dengan imbalan uang.

Menurut Ibnu, gubernur tidak mungkin melakukan hal tersebut. Menjanjikan sesuatu yang tidak mungkin bisa diwujudkan. Apalagi dengan meminta uang sebagai balas jasanya. ”Makanya ini kami telusuri. Kami cek,” ujarnya.
Kata Ibnu, jika ada ASN yang terbukti ikut bermain, inspektorat akan bertindak tegas. Memberikan sanksi, yang bisa berupa pemecatan. ”Kalau oknum masyarakat, kami arahkan ditangani secara hukum oleh APH (aparat penegak hukum). Ini kan jelas penipuan,” tandas Ibnu.
Sementara itu, Gubernur NTB Zulkieflimansyah cukup geram dengan isu pencatutan namanya. Yang dilakukan oknum. ”Itu semua bohong,” tegas Zul saat dikonfirmasi.
Zul mengatakan, beberapa minggu terakhir banyak menerima laporan. Ada beberapa pihak yang mengaku orang dekatnya. Staf gubernur hingga kader di partai yang sama, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS), menjanjikan sesuatu ke masyarakat.
Iming-iming tersebut disertai dengan permintaan uang. Menjanjikan masyarakat dijamin lulus PPPK, bisa menjadi kepala sekolah, diangkat sebagai kepala kantor cabang dinas (KCD), hingga masuk sebagai pegawai pemprov. ”Dan itu minta uang sampai puluhan juta. Itu semua penipuan,” kata gubernur.
Ia menegaskan, tidak pernah memerintahkan siapapun untuk memungut uang. Apalagi dengan iming-iming bisa menjamin sebagai PPPK atau mendapat jabatan tertentu di lingkup Pemprov NTB.
”Mau ngaku itu staf saya, separtai dengan saya, itu semua bohong. Jadi minta kembali saja uangnya,” ujar Zul.
Selain mendorong masyarakat untuk meminta kembali uangnya, Zul juga tegas jika ada yang menjadi korban, untuk melaporkan perbuatan tersebut ke aparat penegak hukum (APH). ”Laporkan penipuan. Kalau itu ASN, kasih tahu namanya, supaya bisa segera kami proses untuk dipecat,” tandasnya.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) NTB Muhammad Nasir mengatakan, perekrutan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) seperti Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun PPPK, dilakukan secara transparan dan terbuka. ”Semua orang bisa mengawasi,” kata Nasir.
Perekrutan CASN melalui sistem yang terukur. Skor atau hasil untuk setiap tes bisa dipantau langsung masing-masing peserta. Diumumkan langsung usai ujian.
Mengenai perekrutan CPNS maupun PPPK, di formasi tenaga guru, tenaga kesehatan maupun tenaga teknis dilakukan panitia seleksi nasional (Panselnas). Seperti di PPPK Guru yang merupakan kewenangan penuh dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Adapun pemda, hanya mengumumkan hasilnya, berdasarkan keputusan dari panselnas. Karena itu, Nasir mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah percaya bujuk rayu oknum yang bisa menjanjikan kelulusan.
”Jangan mudah percaya. Apalagi kalau sampai minta uang terus dijanjikan bisa masuk, bohong itu,” tandasnya. (dit/r5)