Kamis, 8 Juni 2023
Kamis, 8 Juni 2023

Revitalisasi Fungsi Tugu Trigatra Bangun Bahasa di NTB

Kantor Bahasa NTB Gandeng Pemkot Mataram

MATARAM-Kantor Bahasa NTB bersama Pemkot Mataram merevitalisasi simbol kebahasaan dan kesastraan dengan meresmikan Tugu Trigatra Bangun Bahasa, Minggu (5/2). ”Kegiatan ini tidak hanya bersifat simbolis, tetapi menjadi awal pijakan penting untuk merevitalisasi fungsi Tugu Trigatra Bangun Bahasa di ruang publik yang strategis,” terang Kepala Kantor Bahasa NTB Puji Retno Hardiningtyas.

Kegiatan tersebut dirangkaikan dengan sosialisasi program dan layanan Kantor Bahasa NTB. ”Beragam program, kegiatan, dan 11 jenis layanan yang dimiliki oleh Kantor Bahasa NTB,” ujarnya.

Diterangkannya, Tugu Trigatra Bangun Bahasa dibangun 2010 lalu di masa pemerintahan Wali Kota (Alm) H Muhammad Ruslan. Kehadiran bangunan tersebut menjadi bukti nyata dukungan Pemkot Mataram akan eksistensi Kantor Bahasa NTB. ”Tanpa izin dari Bapak Ruslan saat masih menjabat lalu, tentunya Tugu Trigatra Bangun Bahasa ini tidak akan pernah berdiri seperti saat ini,” tambah Puji Retno.

Ia menceritakan, di Tahun 2010 pernah ada rencana untuk membangun tugu di dua lokasi, yaitu di Jalan Udayana dan Jalan Bung Karno. Namun, pembangunan tersebut hanya bisa terwujud di Jalan Udayana karena keterbatasan anggaran. Sekarang, simbol tersebut menjadi satu-satunya tugu Trigatra Bangun Bahasa yang ada di Balai Kantor Bahasa lainnya di Indonesia.

Baca Juga :  Peduli Pendidikan SiCepat Ekspres Bangun Sekolah di Nusa Tenggara

Selain meresmikan simbol tersebut, Kantor Bahasa NTB juga turut menyosialisasikan berbagai program unggulan dan 11 jenis layanan yang dimiliki. Ada UKBI Adaptif Merdeka, Penerjemahan, Literasi, Ahli Bahasa, BIPA, Klinik Kebahasaan dan Kesastraan (Klibasa). Penjurian Lomba Kebahasaan dan Kesastraan, Perpustakaan, Penyuluhan/Penyuntingan/Narasumber Kebahasaan dan Kesastraan, Peminjaman BMN berupa bus dan ruang pertemuan, dan Praktik Kerja Lapangan/Magang. ”Tentunya kami hadir untuk melayani masyarakat Kota Mataram dan seluruh warga NTB,” ujar Puji Retno.

Dengannya, dapat menjadi upaya revitalisasi kebahasaan dan kesastraan yang dimulai di Kota Mataram. Dirinya meminta dukungan Pemkot Mataram lantaran Kantor Bahasa NTB ingin fokus membenahi ruang-ruang publik untuk mengimplementasikan slogan Trigatra Bangun Bahasa.

Seperti penulisan papan selamat datang, petunjuk arah, atau slogan kebahasan dan kesastraan di Jalan Udayana. Dimulai dengan bahasa Indonesia, diikuti bahasa daerah Sasak, Samawa, dan Mbojo (Sasambo), dan bahasa asing. ”Ini harapan kami agar pemkot juga ikut ambil bagian mendukung kami,” tandasnya.

Baca Juga :  Kerohanian Hindu SMAN 1 Mataram Gelar Dharma Santi

Asisten I Setda Kota Mataram Lalu Martawang menegaskan, kehadirannya menjadi bukti komitmen Pemkot Mataram untuk mendukung Kantor Bahasa NTB. ”Kita bersama-sama ingin mengedepankan karakter bangsa kita, yaitu bahasa Indonesia,” kata dia.

Tugu itu hadir bukan semata-mata berfungsi sebagai bangunan, tetapi juga merupakan bagian dari komitmen dan edukasi kepada masyarakat. ”Seperti yang sudah kita ikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928 silam bahwa bahasa yang satu, yaitu bahasa Indonesia. Sudah sepatutnya kita bangga menggunakan bahasa Indonesia dan melestarikan bahasa daerah Sasambo, serta kita belajar menguasai bahasa asing,” jelas Martawang.

Dengannya, baik pemerintah maupuan masyarakat dapat terus mengingat, melestarikan, dan melaksanakan penggunaan bahasa daerah Sasambo yang merupakan kekayaan bahasa di NTB.

Di kesempatan itu, ia juga memberi semangat untuk 14 peserta Festival Tunas Bahasa Ibu dari NTB. Mereka menjadi perwakilan ke acara Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional di Jakarta pada tanggal 12-17 Februari. ”Mari kita wujudkan NTB Gemilang dan Mataram Harum,” tandasnya. (yun/r9)

Berita Terbaru

Paling Sering Dibaca

Subscribe for notification