Jumat, 9 Juni 2023
Jumat, 9 Juni 2023

Dorong Guru Master Lebih Banyak Lakukan Pengimbasan

MATARAM-Pelatihan guru master dalam upaya implementasi model perlindungan bahasa Daerah Sasak, Samawa, Mbojo (Sasambo) digelar Kantor Bahasa NTB. Kegiatan melibatkan 251 guru di NTB, Senin (20/3). ”Semuanya telah selesai kami laksanakan,” terang Kasman, ketua Panitia Pelatihan Guru Master Pelindungan Bahasa Daerah Sasambo, pada Lombok Post.

Pihaknya menghadirkan narasumber yang andal di bidangnya. Juga melibatkan lebih dari 20 guru master yang sudah mengikuti pelatihan serupa 2022 lalu. ”Kami menilai kinerja guru-guru ini sangat getol menyampaikan atau melakukan pengimbasan bahasa daerah kepada ratusan anak didiknya,” terang dia.

Pelatihan tersebut diikuti peserta yang berasal dari unsur Kelompok Kerja Guru (KKG) SD, guru mata pelajaran muatan lokal (mulok) atau bahasa Indonesia SD, pengawas SD hingga kepala sekolah penggerak SD.

Kemudian Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) SMP, guru mulok atau bahasa Indonesia SMP, kepala sekolah penggerak SMP, pengawas SMP. Juga pemangku kepentingan, komunitas sastra, komunitas literasi, dan duta bahasa yang berasal dari seluruh kota dan kabupaten yang ada di NTB, 17-20 Maret.

Baca Juga :  Efek BDR Dikeluhkan Wali Murid, Disdik Kota Mataram Janji Cari Solusi

Pelatihan banyak diisi berbagai materi. Diawali dengan pembagian kelas berdasarkan pada jenjang sekolah, ada SD dan SMP, dengan klasifikasi tiga bahasa daerah Sasambo.
Di kelas bahasa Sasak jenjang SD, guru mempelajari praktik baik pembelajaran menulis cerpen, bewaran, pembelajaran aksara dan berpantun. Selanjutnya, di kelas bahasa Sasak SMP, mempelajari praktik baik pembelajaran lawakan tunggal, tembang berpidato, dan berpantun.

Berikutnya, di kelas bahasa Samawa SD, guru mempelajari praktik baik menulis cerpen dan bagesaq atau yang dikenal komedi tunggal, pembelajaran aksara, dan balawas. Sedangkan di kelas bahasa Samawa SMP, ada praktik baik pembelajaran sakeco atau badedeq, dan batuter atau mendongeng, materi lain ada berpidato serta rabalas lawas.

”Terakhir, di kelas bahasa Mbojo SD, guru mempelajari praktik baik pembelajaran menulis cerpen, mendongeng, aksara, dan berpantun. Di kelas bahasa Mbojo SMP, belajar tentang lawakan tunggal, tembang, berpidato dan berpantun,” terang pria yang juga menjabat ketua KKLP Pelindungan Bahasa Kantor Bahasa NTB.

Baca Juga :  Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru, UBG Siapkan Sejumlah Beasiswa

Dari pelatihan ini, Kantor Bahasa NTB menghasilkan model pembelajaran yang khusus digunakan untuk melestarikan sekaligus revitalisasi bahasa daerah. ”Model pembelajaran sama, baik itu untuk murid SD dan siswa SMP,” jelas Kasman.

Harapannya, setelah guru mendapatkan pelatihan ini melakukan pengimbasan ke seluruh peserta didik. Sesuai arahan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek, satu guru mengimbaskan ke minimal 200 siswa. ”Jangan imbaskan ilmunya ke satu, dua atau tiga siswa yang ikut FTBI (Festival Tunas Bahasa Ibu, Red) saja. Ini hasil pengamatan kami dari tahun lalu,” pungkasnya.

Kepala Kantor Bahasa NTB Puji Retno Hardiningtyas mengapresiasi panitia dan peserta yang antusias mengikuti pelatihan guru master. Juga mendukung revitalisasi bahasa daerah Sasambo. ”Materi yang sudah didapatkan selama pelatihan ini bisa disebarluaskan,” tegasnya. (yun/r9)

Berita Terbaru

Paling Sering Dibaca

Subscribe for notification